Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa perannya mendatangsebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres untuk Urusan Air merupakan amanat besar untuk mendorong isu air di tingkat dunia.
Ia mengatakan bahwa peran barunya tersebut akan diemban mulai 1 November 2024, setelah tanggung jawabnya sebagai menteri luar negeri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo.
"Beberapa mandat yang diberikan kepada saya antara lain memperkuat kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air, termasuk tindak lanjut hasil UN Water Conference tahun 2023," ucap Retno dalam siaran Kementerian Luar Negeri RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Ia juga diamanahi meningkatkan kerja sama dunia dan sinergi antara proses internasional dalam mendukung target air internasional, termasuk SDG 6 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.
Selain itu, tugas-tugas utama lainnya adalah memperjuangkan masalah air supaya menjadi agenda politik utama baik di dalam maupun luar PBB serta memobilisasi aksi dan sumber pendanaan guna menangani krisis air dunia dan mendorong pemenuhan target terkait air.
Retno menyoroti perannya mendatang sangat penting karena saat ini, 2,1 miliar orang tak memiliki akses ke layanan air minum yang dikelola secara aman dan 4,5 miliar tidak memiliki akses ke layanan sanitasi yang aman.
Terlebih, kegagalan menangani masalah air dan sanitasi tak hanya melemahkan aspek pembangunan berkelanjutan yaitu masyarakat, ekonomi, dan lingkungan hidup, namun juga berdampak pada kelangsungan perdamaian, pembangunan, dan HAM.
Sementara itu, ia menyoroti peran barunya tersebut menjadikannya orang Indonesia paling pertama yang ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB dan orang pertama yang menjabat sebagai utusan khusus untuk isu air.
Menurut Retno, penunjukannya sebagai Utusan Khusus PBB telah melalui konsultasi dengan Presiden Jokowi yang memberi restu untuknya mengemban tugas barunya tersebut.
"Presiden terpilih Prabowo Subianto juga memberikan dukungan penuh atas penunjukan ini," kata Retno, menambahkan.
Retno turut memastikan, pengalamannya sebagai diplomat hampir 40 tahun dan sebagai menteri luar negeri selama 10 tahun akan ia manfaatkan semaksimal mungkin untuk menjalankan tugas di tingkat PBB tersebut.