TOKYO - Indonesia dan Jepang menggelar pertemuan 2+2 di Tokyo, Selasa (30/3).

Delegasi Indonesia diwaliki Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Sedangkan Jepang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi.

Selain menghadiri pertemuan 2+2, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga.

"Kita menyampaikan pesan Presiden mengenai penting kedua negara menindaklanjuti kerja sama yang sudah dibahas pada kunjungan PM Suga ke Indonesia, termasuk peningkatan di bidang investasi," tegas Retno dalam konferensi pers virtual, Selasa.

Menlu Retno menyampaikan apresiasi atas rencana ekspansi investasi perusahaan otomotif, seperti Toyota, Mitsubishi, Honda, dan Suzuki.

"Kami juga mendorong relokasi perusahaan Jepang ke Indonesia, untuk menjadikan Indonesia sebagai regional hub bagi produk-produk Jepang, seperti otomotif, petrochemicals, dan industri kaos kaki," ujar dia.

Sementara itu, Menteri Motegi berharap Pelabuhan Patimbang dikembangkan untuk mewujudkan "Indo-Pasifik Bebas dan Terbuka" (FOIP) dan "Asean Outlook on the Indo-Pacific" (AOIP), terutama sebagai inisiatif untuk meningkatkan konektivitas melalui kerja sama infrastruktur.

Dia menyebutkan kemungkinan pemberian pinjaman ODA sekitar 70 miliar yen.

Dalam pertemuan 2+2 itu, kedua pihak juga membahas berbagai permasalahan aktual, termasuk ketegangan di Laut Tiongkok Selatan (LTS), krisis demokrasi di Myanmar, berbagai rencana kerja sama mengatasi pandemi Covid-19.

Kedua Menteri juga sepakat bahwa vaksin harus didistribusikan secara adil di seluruh dunia untuk mengatasi infeksi virus korona.

lndonesia dan Jepang memiliki kesamaan visi dalam memajukan multilateralisme, di antaranya melakukan uji klinis vaksin Covid-19 yang sudah dikembangkan di Jepang.

"Di bidang kesehatan, kerja sama riset, pengembangan dan pembuatan vaksin antara ITB dan Osaka University, juga untuk penguatan pengelolaan vaksinasi dan laboratorium, baik vaksin Covid-19 maupun virus lainnya," kata Retno. n SB/P-4

Baca Juga: