JAKARTA - Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), International College of Dentists (ICD), Formula, dan Pemkab Kuningan menggelar aksi sosial edukasi serta pengobatan gigi dan mulut gratis di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Bakti sosial ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.

"Sekitar 10.000 pelajar yang berasal lebih dari 39 sekolah dasar se-Kabupaten Kuningan mengikuti acara Bakti Sosial Pelayanan dan Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang diadakan International College of Dentists (ICD) Section XV Region 38 Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Kuningan," kata Head of Corporate and Marketing Communication OT Group (Formula Oral Care), Harianus Zebua dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/10).

Harianus mengatakan, melanjutkan komitmen Formula untuk mengurangi masalah gigi dan mulut di Indonesia, pihaknya bersama ICD, PDGI, dan Pemkab Kuningan menggelar bakti sosial di Kabupaten Kuningan. Tahun lalu, kegiatan serupa diadakan di Pulau Lombok dengan peserta 5.000 pelajar, dan pada tahun ini ditargetkan 10.000 pelajar dan 5.000 masyarakat umum di Kabupaten Kuningan.

"Untuk mengedukasi para pelajar kami menggunakan metode "Eggsperimen", sebuah kegiatan eksperimen sederhana yang mudah dipahami semua kalangan untuk menunjukkan pentingnya melakukan perawatan gigi secara rutin dan dengan benar," kata Harianus.

Menurutnya, Formula sebagai produk perawatan gigi dan mulut asli Indonesia sudah sejak lama berkontribusi mengedukasi dan merawat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.

"Tahun 2023 kami kembali menggiatkan edukasi kesehatan gigi dan mulut terutama kepada para pelajar dengan metode "Eggsperimen", bermula saat peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional tahun ini, kami terus bergerak melakukan edukasi menjangkau sejumlah pelajar di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Kuningan, Solok, Malang, dan Palembang," kata Harianus.

Kegiatan yang diresmikan oleh Bupati Kuningan Acep Purnama ini diadakan di tiga lokasi yaitu Kantor Bupati Kuningan, Kantor Camat Luragung, dan area wisata Waduk Darma.

Sementara itu, Ketua ICD Section XV Region 38 Indonesia Dr. drg. Hananto Seno mengatakan, anak usia 8-11 tahun merupakan kelompok usia yang kritis terhadap masalah gigi permanen. Karena usia tersebut adalah masa transisi pergantian dari gigi susu ke gigi permanen.

"Sebanyak 89 persne anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut. Dengan demikian tindakan pencegahan terhadap penyakit gigi dan mulut pada masyarakat, dalam hal ini anak usia sekolah merupakan tindakan yang sangat penting. Menyikat gigi merupakan salah satu cara mudah untuk mencegah dan mengurangi angka masalah kesehatan gigi dan mulut ke depannya," tutupnya.

Baca Juga: