JAKARTA - Sejumlah relawan Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dari seluruh dunia, pada Sabtu (30/12) menggelar acara doa bersama dalam rangka
memperingati tutup tahun 2023, "Rantai Doa Lima Benua" secara daring.
Acara diawali oleh lagu Indonesia Raya dan doa pembukaan secara Islam oleh Kyai
Muklas Syarkun, seorang tokoh Nahdliyin dari Lamongan, Jawa Timur, dan
dilanjutkan oleh doa dari penganut agama Buddha, Kristen Protestan, Katolik, Hindu
Dharma, dan Konghucu. Turut hadir Diaspora Indonesia yang tersebar di Lima Benua
dari Afrika, Eropa, Amerika Serikat dan Kanada, Australia, serta dari seluruh penjuru
tanah air Indonesia.
Acara rutin yang diselenggarakan setiap akhir tahun oleh para relawan ini, selain
untuk mensyukuri karunia yang telah diterima sepanjang tahun, kali ini mereka secara khusus mendoakan seluruh bangsa Indonesia yang akan menggelar pesta demokrasi Pemilu pada 2024.
"Selain mendoakan Pak Ganjar dan Pak Mahfud, kami juga secara khusus
memanjatkan doa bagi ibu pertiwi serta agar bangsa Indonesia dijaga dalam harmoni,
kerukunan, persaudaraan, persatuan, dengan kedamaian dan keamanan guna meraih kesejahteraan menuju Indonesia Emas," ujar Dida, selaku pemandu acara.
Selain mendoakan kemenangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, para pendoa
memohon agar bangsa Indonesia dibebaskan dari berbagai macam tipu muslihat yang dapat menyebabkan pertikaian dan kehancuran di masyarakat.
Para pendoa juga secara khusus memohon kekuatan dan kesehatan bagi para
anggota TNI dan Polri, serta para petugas dan perangkat pemilu untuk dapat
menyelesaikan seluruh tahapan dengan lancar dan tertib.
Adapun Rantai Doa ini juga diisi dengan Tausiyah Kebangsaan oleh KH. Ahmad
Muwafiq, S.Ag (Gus Muwafiq) dari Sleman Yogyakarta, yang mengatakan bahwa
Indonesia harus menjadi bangsa yang berdikari, bangsa yang bisa berproduksi untuk menyongsong masa depan. Dan demi menuju masa depan gemilang tersebut, maka bangsa Indonesia harus cinta tanah air, dengan segenap keberagamannya yang
sejak dahulu telah menjadi kekuatan sejati bangsa.
Di akhir acara, para peserta juga berdiskusi mengenai toleransi dan keberagaman di
Indonesia yang merupakan aset penting bangsa. Para relawan juga optimis kehidupan kerukunan umat beragama akan menjadi lebih baik lagi dengan terpilihnya Ganjar- Mahfud pada Pilpres mendatang. Mereka juga membahas rekam jejak Ganjar yang selama ini memang telah memberikan hibah hingga lebih dari 1 triliun untuk insentif guru ngaji dan pendidik keagamaan lainnya.
"Indonesia adalah bangsa yang berakhlak. Agama terbukti memiliki peran yang besar
membentuk karakter anak-anak kita. Karena itu, 21 program unggulan pro-rakyat Ganjar-Mahfud, termasuk program yang memberikan hibah hingga 1 juta rupiah serta
memberikan BPJS kesehatan bagi para guru agama, bukan hanya agama Islam saja
melalui KTP Sakti, ini luar biasa," pungkas Dida yang juga merupakan penggiat
komunikasi Lintas Agama atau Interfaith di kalangan diaspora Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh antara lain Antonius Tobing (Ketua Australia for Ganjar -
Mahfud), Nata Sutisna (Tunisia, Ketua Afrika & Timur Tengah for Ganjar Mahfud),
Stefanus Yanto (Indonesia, wakil Ketua GARANG/Ganjar Menang Tangerang Raya),
Ria Bavaria (Jerman), Sisca Holtrop (Belanda), Robert Prasetya (Canada), dan para relawan dari penjuru Amerika Serikat. Turut hadir pula pencipta lagu Lilin-lilin Kecil,
James F. Sundah yang saat ini berdomisili di New York.