Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup pada 2022, Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat kedua sebagai penghasil sampah terbesar di Indonesia dengan total produksi sampah mencapai 5 juta ton sampah. Kota Mojokerto misalnya menghasilkan sebesar 82 ton per hari dan pada 2022.

JAKARTA - Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup pada 2022, Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat kedua sebagai penghasil sampah terbesar di Indonesia dengan total produksi sampah mencapai 5 juta ton sampah. Kota Mojokerto misalnya menghasilkan sebesar 82 ton per hari dan pada 2022.

Dalam rangka menyambut Hari Bumi, Rekosistem (PT Khazanah Hijau Indonesia), perusahaan start-up climate-tech dan ekonomi sirkular, resmi melakukan penandatangan kerjasama strategis pengelolaan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Magersari. TPST berukuran 1.940 meter kubik dengan kapasitas mencapai lebih dari 1.800 ton ini setiap tahunnya menargetkan tingkat daur ulang anorganik (recycling rate) sebesar 30 persen.

Kerjasama Rekosistem dilakukan dengan Pemerintah Kota dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto bersama Konsorsium Perusahaan Jepang di Indonesia dibawah naungan Japan Clean Ocean Material Alliance (CLOMA). Perusahaan yang terlibat terdiri dari, Ajinomoto, Marubeni, Panasonic, Unicharm dan Yakult, serta didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA).

Mohammad Ali Kuncoro, Pejabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, mengatakan, kondisi TPST Magersari saat ini menunjukkan perlunya langkah konkret dalam mengelola sampah di tingkat lokal. Dalam menanggapi tantangan ini, Rekosistem akan mengelola TPST Magersari, salah satu fasilitas milik Pemerintah Kota Mojokerto.

"Rekosistem akan menerima sampah yang dikumpulkan dari kawasan kota, lalu dilakukan pemilahan, pendataan dan pemulihan material dengan pendekatan ekonomi sirkular demi peningkatan angka daur ulang di kota Mojokerto," kata dia melalui siaran pers Selasa (23/4).

Pada tahun pertama, TPST Magersari akan fokus menangani klien yang sudah terkumpul saat ini serta meningkatkan dari segi metodologi agar beroperasi sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan selanjutnya, kapasitasnya akan diperluas secara organik.

"Berbicara mengenai persoalan pengelolaan sampah memang begitu kompleks. Hal ini utamanya tidak terlepas dari fakta bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat," kata Kuncoro.

Penandatangan kerjasama strategis antara Lembaga Pemerintah, sektor swasta dan Rekosistem adalah langkah besar menuju pengelolaan sampah yang lebih efektif dan ramah lingkungan di Kota Mojokerto. Melalui TPST Magersari, diharapkan dapat mencapai tingkat daur ulang yang lebih tinggi dan memberi kontribusi positif bagi lingkungan dan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto Amin Wachid mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah di Kota Mojokerto melalui TPST Magersari. Kerjasama dengan Rekosistem dan Konsorsium Perusahaan Jepang membuka peluang baru untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sampah, serta memberi edukasi kepada masyarakat akan pentingnya ekonomi sirkular dan pemilahan sampah.

"Kami percaya bahwa melalui langkah-langkah ini, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang," ujar dia.

CLOMA dan JICA turut berkolaborasi dalam upaya penanganan masalah pengelolaan sampah di Kota Mojokerto. Konsorsium Perusahaan Jepang ini tidak hanya memberi dukungan secara finansial, TPST Magersari juga mendapat akses dalam mengadopsi pendekatan yang dilakukan para konsorsium perusahaan jepang ini yang telah terbukti sukses dalam mengatasi tantangan serupa dalam pengelolaan sampah di Jepang.

Tempat Pembuangan Sampah di Kota Mojokerto dinilai belum optimal beroperasi. Melalui TPST Magersari diharapkan dapat menjadi salah satu upaya strategis dalam mengurangi timbulan sampah yang berakhir di TPA.

"Melalui campur tangan Rekosistem berbasis digital, teknologi digital akan diimplementasikan di TPST Magersari untuk mengumpulkan, meningkatkan daur ulang, melaporkan data yang komprehensif, serta melakukan pemantauan secara real-time. TPST ini akan dilengkapi sensor IoT dan integrasi Machine Learning untuk meningkatkan analisis dan optimalisasi sistem," jelas Co-Founder dan Chief Operating Officer Rekosistem Joshua Valentino.

Sementara itu, Co-Founder dan Chief Executive Officer Rekosistem Ernest Layman, menyambut secara positif kerjasama pengelolaan sampah di Kota Mojokerto. Kolaborasi yang dilakukan antara Lembaga Pemerintah dan sektor swasta menjadi wujud kesadaran kolektif dalam mendorong perencanaan dan penerapan tata kelola manajemen sampah yang lebih ideal melalui pendekatan ekonomi sirkular dan waste-to-energy.

"Kami sangat senang menjadi bagian dari kerjasama ini untuk mengelola sampah di Kota Mojokerto melalui TPST Magersari. Ke depannya, Rekosistem berharap dapat mengelola seluruh TPS di Kota Mojokerto dan mewujudkan ekosistem berkelanjutan," ungkapnya.

Ia menambahkan, Rekosistem berkomitmen untuk terus berinovasi dalam pengelolaan sampah dan pemulihan material demi menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Kolaborasi antara Rekosistem, lembaga pemerintahan dan sektor swasta menjadi kunci dalam mencapai target Net Zero Emissions Indonesia melalui pengurangan emisi karbon dengan pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. hay

Baca Juga: