Pemerintah akan mempercepat rekonstruksi rumah korban gempa bumi di Cianjur secara cepat. Namun, saat ini fokus pemerintah adalah pencarian korban yang hilang dan penanganan pengungsi.

CIANJUR - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan rekonstruksi rumah warga yang rusak akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan dilakukan secara cepat.

"Kalau pemerintah kan kalau soal dana bisa cepat asal itung-itungannya tempat dan lokasinya dan administrasi pertanahan ya sudah jelas, itu saya kira nggak terlalu lama seperti waktu kita di Lumajang juga kan dapat juga," kata Mahfud saat meninjau RSUD Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu.

Menurut Mahfud untukteknis ataupun bentuk rekonstruksi rumah rusak itu bakal dijelaskan kemudian oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Yang jelas, kata dia, dana untuk rekonstruksi dari pemerintah bisa dikucurkan secara cepat.

Saat ini, kata Mahfud, tugas pemerintah berserta aparat kini adalah melakukan pencarian korban yang masih hilang. Sesudah itu, kata dia, tugas pemerintah yakni mengembalikan warga atau pengungsi untuk bisa kembali ke rumahnya.

Ia pun mengaku bakal menyelesaikan masalah warga yang belum tertampung di posko pengungsian dan menciptakan posko penampungan mandiri. Pasalnya, kata dia, Kabupaten Cianjur masih dalam status tanggap darurat bencana.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu, naik menjadi 271 orang setelah di hari sebelum tercatat ada 268 orang meninggal.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan angka 271 korban meninggal itu didapat dari verifikasi berdasarkan data jenazah yang wujudnya ada dan terdata di rumah sakit atau puskesmas.

Selain itu, menurut dia masih ada 40 orang yang berstatus dalam pencarian. Dia mengatakan 39 orang di antaranya merupakan warga Kecamatan Cugenang dan satu orang warga Kecamatan Warungkondang.

Dari kegiatan pencarian hari ini, menurutnya, ada empat orang hilang yang ditemukan. Menurut dia tiga orang meninggal dunia dan satu orang selamat yakni bocah laki-laki bernama Azka berusia 6 tahun.

Mulai Kamis (24/11), dia mengatakan akan mengumpulkan seluruh kepala desa untuk memverifikasi data jumlah korban yang berjumlah 271. Karena, kata dia, kemungkinan ada jenazah yang langsung dimakamkan oleh warga tanpa terdata oleh puskesmas.

Sebelumnya, BNPB melaporkan data per Selasa (22/11), gempa di Cianjur menyebabkan 6.570 rumah rusak ringan, 2.071 rumah rusak sedang, dan 12.640 rumah rusak berat.

Evaluasi Tata Ruang

Anggota DPR RI Dedi Mulyadi menyatakan terjadinya gempa yang mengakibatkan banyak korban jiwa di Kabupaten Cianjur harus menjadi bahan renungan dan menjadi dasar untuk melakukan evaluasi tata ruang.

Baca Juga: