BEIJING - Regulator pasar saham Tiongkok menghentikan 42 penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Shanghai dan Shenzhen setelah memulai penyelidikan terhadap bank investasi, firma hukum, dan pihak lain yang terlibat dalam kesepakatan tersebut.

Berita tentang IPO yang ditangguhkan dilaporkan oleh Shanghai Securities News, yang mengutip ungkapan dari bursa dan pengajuan perusahaan. China Securities Regulatory Commission memulai penyelidikan terhadap China Dragon Securities Co, firma hukum yang berbasis di Beijing, Tian Yuan, Carea Assets Appraisal Co, dan LLP Zhongxingcai Guanghua Certified Public Accountants.

Penghentian itu terjadi di tengah tindakan keras yang lebih luas terhadap sektor swasta di Tiongkok, yang telah mengguncang pasar modal. Regulator juga memperketat kontrol atas IPO tahun ini, karena perusahaan berbondong-bondong untuk meningkatkan modal di tengah pemulihan ekonomi yang cepat dan penyederhanaan peraturan sebelumnya.

Setelah rapat kerja tengah tahun, regulator pasar modal mengatakan mereka akan mengendalikan secara ketat pintu masuk ke pasar modal, dan tidak akan bertoleransi untuk pelanggaran pasar saham. Menurut informasi di situs web bursa Shenzhen per 18 Agustus 2021, salah satu yang dihentikan adalah penjualan saham unit cip BYD Co.

Perketat Pengawasan

Rencana perusahaan pembuat mobil listrik Tiongkok, BYD, untuk mendaftarkan bisnis semikonduktornya telah ditangguhkan karena penyelidikan peraturan terhadap firma hukum yang menasihati perusahaan tentang kesepakatan itu. Hal ini merupakan bentuk otoritas Tiongkok memperketat pengawasan mereka terhadap perusahaan teknologi lokal dan pasar modal.

BYD Semiconductor, pembuat cip mikrokontroler otomotif terbesar di Tiongkok, mengajukan aplikasi pada bulan Mei untuk mendaftar di ChiNext Shenzhen, pasar bergaya Nasdaq yang diawasi oleh Bursa Efek Shenzhen.

Baca Juga: