Perjanjian untuk meningkatkan kapasitas pusat data Amazon yang terletak di lokasi fasilitas PLTN Susquehanna dapat meningkatkan tagihan listrik masyarakat dan mempengaruhi keandalan jaringan listrik.

NEW YORK - Regulator energi AS menolak perjanjian interkoneksi yang diubah untuk pusat data Amazon yang terhubung langsung ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Pennsylvania, menurut sebuah pengajuan pada Jumat (1/11).

Anggota Komisi Pengaturan Energi Federal (FERC) mengatakan perjanjian untuk meningkatkan kapasitas pusat data yang terletak di lokasi fasilitas PLTN Susquehanna milik Talen Energy dapat meningkatkan tagihan listrik masyarakat dan mempengaruhi keandalan jaringan listrik.

Saat Big Tech berlomba-lomba mengembangkan pusat-pusat data yang dibutuhkan untuk memperluas teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) generatif, menempatkan pusat-pusat data langsung di lokasi pembangkit listrik telah menjadi pilihan yang menarik untuk meningkatkan daya dengan cepat.

"Pengaturan kolokasi seperti yang disajikan di sini menghadirkan serangkaian masalah yang rumit, bernuansa, dan beraneka ragam, yang secara kolektif dapat memiliki konsekuensi besar bagi keandalan jaringan dan biaya konsumen," kata Komisaris FERC Mark Christie dalam perintah tersebut.

Namun, kesepakatan Talen akan mengalihkan sejumlah besar daya yang saat ini memasok jaringan listrik regional, yang menurut FERC menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana hilangnya pasokan tersebut akan mempengaruhi tagihan listrik dan keandalan. Tidak jelas pula bagaimana peningkatan transmisi dan distribusi akan dibiayai.

Ketua FERC Willie Phillips tidak setuju dengan pemungutan suara tersebut, dan menyatakan bahwa hal itu dapat memperlambat dominasi AS dalam kontes global terkait kecerdasan buatan.

"Ini merupakan langkah mundur bagi keandalan listrik dan keamanan nasional," kata Phillips.

Baca Juga: