JAKARTA - Eksekutif Direktur Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia, Paul Butarbutar menilai salah satu kunci keberhasilan Indonesia memanfaatkan ET adalah menguatkan kebijakan dan aturan yang jelas, termasuk insentif, disinsentif, dan merit order.

Pemerintah perlu memberikan arahan yang jelas dan memberikan sinyal peluang pasar yang mendorong investasi. Selain itu, keterjangkauan harga ET bagi produsen hingga konsumen juga harus diupayakan.

"Strategi pengadaan ET perlu dikombinasikan dengan insentif seperti koneksi jaringan, ketersediaan lahan, izin," ujarnya, beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, realisasi energi baru dan terbarukan (EBT) di Tanah Air masih rendah. Padahal, potensi EBT yang tersedia sangat besar.

"Saat ini realisasi bauran EBT masih di bawah 10 persen dari target nasional pada 2025 sebesar 23 persen," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, saat pelantikan Dadan Kusdiana sebagai Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Jumat (6/11).

Karenanya, Arifin berharap sektor EBT terpacu di bawah kepemimpinan Dadan yang meneruskan tongkat estafet dari FX Sutijastoto.

ers/E-10

Baca Juga: