JAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta berupaya meredam inflasi di Jakarta dengan membagikan 100 ribu bibit cabai unggul ke masyarakat di DKI Jakarta.

Hal itu merespons berbagai tantangan pertumbuhan ekonomi regional dan nasional serta menjaga inflasi dalam secara nasional 2023 yaitu 3%+1%, telah dicanangkan program nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP) tahun 2023 secara serentak, salah satunya melalui implementasi ketahanan komoditas hortikultura dan pasokan pangan strategis.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta melakukan sinergi dan inovasi program melalui digital farming dan pemberian bibit cabai unggul kepada kelompok masyarakat DKI Jakarta, Selasa (10/10), bertempat di lahan kelolaan Kelompok Tani Kebun Berseri Bintaro.

Kegiatan seremoni penyerahan Bibit Cabai Unggul ini dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Suharini Eliawati, Perwakilan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur, Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) DKI Jakarta, dan Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kelompok Tani Wilayah DKI Jakarta.

DKI Jakarta berkontribusi menyumbang 27% dari Nilai Konsumsi Nasional yang berkontribusi terhadap angka inflasi Indonesia (BPS, 2023). Pada September 2023, IHK DKI Jakarta tercatat mengalami Inflasi sebesar 0,19% (mtm), dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,01% (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK DKI Jakarta pada September 2023 mencapai 1,89% (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya (2,93% yoy) dan angka inflasi nasional (2,28%, yoy).

Meski demikian, mewaspadai perkembangan inflasi volatile food, berdasarkan data historis sepanjang 2022 - 2023, komoditas yang seringkali menjadi penyumbang inflasi masih didominasi oleh kelompok bahan makanan, salah satu diantaranya adalah aneka cabai. Cabai merah dan cabai rawit masing-masing memiliki pangsa 0,25% dan 0,09% terhadap total inflasi Jakarta atau 1,77% dan 0,66% terhadap keranjang inflasi volatile food.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menyampaikan, karakteristik Jakarta yang bukan merupakan daerah produsen perlu kiranya untuk memperkuat sinergi dan inovasi program dalam menjaga stabilitas harga yang akan berdampak kepada inflasi di DKI Jakarta. Kiranya terdapat 3 hal yang berlu dilakukan, pertama, alignment program selaras dengan kerangka 4K (Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga dan Komunikasi Efektif).

Kedua, pelaksanaan operasi pasar bersama yang didukung upaya untuk terus menjaga koordinasi & komunikasi guna mengawal ekspektasi masyarakat terhadap pengendalian harga, dan Ketiga, dukungan dalam penyediaan alsintan saprodi, termasuk pengembangan sektor pangan lainnya, melalui perikanan dan juga digital farming dan pemberian bantuan 100 ribu Bibit Cabai Unggul pada kelompok masyarakat tahun 2023 dalam rangka mendorong budaya menanam komoditas hortikultura dan pasokan pangan strategis di seluruh Wilayah DKI Jakarta seperti cabai.

Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus mendorong budaya menanam komoditas holtikultura penyumbang inflasi seperti cabai di seluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Suharini Eliawati juga menyampaikan, pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, diantaranya inisiasi digital farming dan penyediaan bibit kepada kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kelompok Tani di Wilayah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Juga: