JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan rebound, hari ini (5/7). Pegerakan IHSG tersebut dipengaruhi peningkatan kembali harga komoditas energi.

Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, mengatakan IHSG berpeluang membentuk bullish harami jika melanjutkan rebound ke atas 6.730. Pola tersebut merupakan sinyal rebound hingga minor bullish reversal.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/7) sore, ditutup menguat dipimpin saham-saham dari sektor energi. IHSG ditutup menguat 64,09 poin atau 0,97 persen ke posisi 6.703,27, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,96 poin atau 0,73 persen ke posisi 957,11.

"Penguatan IHSG mendapatkan katalis positif dari adanya faktor penguatan harga komoditas dunia, yang turut memberikan windfall profit effect terhadap Indonesia sebagai negara net exportir nonmigas unggulan," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji saat dihubungi di Jakarta.

Selain itu, lanjut Nafan, komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas rupiah juga turut memberikan katalis positif terhadap IHSG.

Dibuka menguat, IHSG menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah berada di teritori positif sampai penutupan bursa saham. Sepanjang hari ini, indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penguatan yaitu BBCA, BMRI, BBRI, UNTR, MDKA. Sedangkan saham-saham yang mendominasi pelemahan yakni GOTO, ASII, CPIN, BRPT, TPIA.

Baca Juga: