JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatat belanja negara mencapai 1.005 triliun rupiah hingga Mei 2023 atau setara 32,8 persen dari total pos pengeluaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023. Realisasi tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat serta transfer ke daerah (TKD).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juni 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin (26/6), memerinci, untuk belanja pemerintah pusat, Kementerian Keuangan mencatat realisasi sebesar 714,6 triliun rupiah per Mei 2023 yang terbagi menjadi belanja melalui kementerian/ lembaga sebesar 326,2 triliun rupiah dan belanja nonkementerian/ lembaga sebesar 388,4 triliun rupiah.

"Secara rinci, realisasi belanja melalui kementerian/ lembaga mencakup bantuan sosial sebesar 50,1 triliun rupiah untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN). Kemudian, realisasi belanja untuk UMKM sebesar 601 miliar rupiah," jelasnya.

Selanjutnya, realisasi belanja untuk pendidikan dengan total 17,98 triliun rupiah yang terdiri atas Program Indonesia Pintar, Program KIP Kuliah, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) melalui Kementerian Agama, dan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).

Lalu, realisasi infrastruktur dengan rincian bantuan stimulan perumahan Cianjur sebesar 1,2 triliun rupiah untuk 42,4 ribu rumah dan pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur sebesar 46,5 triliun rupiah.

Subsidi Energi

Sedangkan, realisasi belanja pemerintah pusat yang disalurkan melalui nonkementerian/ lembaga di antaranya subsidi listrik 35,6 triliun rupiah, subsidi bahan bakar minyak (BBM) 43,7 triliun rupiah, subsidi LPG 3 kilogram 26,9 triliun rupiah, Kartu Prakerja 1,5 triliun rupiah, dan subsidi perumahan 301,9 miliar rupiah.

Adapun untuk realisasi belanja negara yang disalurkan ke TKD nilainya mencapai 290,3 triliun rupiah. Nilai tersebut setara dengan 35,6 persen dari pagu anggaran yang tercatat sebesar 814,7 triliun rupiah.

Menkeu menambahkan realisasi APBN surplus sebesar 204,3 triliun rupiah hingga Mei 2023. Angka tersebut setara 0,97 persen dari total PDB (Produk Domestik Bruto) yang diperkirakan tahun ini.

Nilai surplus APBN pada Mei 2023 lebih tinggi bila dibandingkan dengan surplus APBN pada Mei 2022 yang tercatat sebesar 132,24 triliun rupiah atau sekitar 0,74 persen dari PDB.

Bendahara Umum Negara itu menjelaskan surplus APBN pada Mei 2023 berasal dari pendapatan negara yang tercatat sebesar 1.209,3 triliun rupiah. Nilai tersebut menunjukkan bahwa pendapatan negara sudah mencapai 49,1 persen dari total APBN pada 2023.

Menurut Menkeu, capaian pendapatan negara pada Mei 2023 tumbuh 13,0 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) bila dibandingkan dengan capaian pada periode sama 2022. Pada Mei 2022, Kementerian Keuangan mencatat nilai pendapatan negara sebesar 1.074,41 triliun rupiah.

Baca Juga: