JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya tengah pekan ini. Pergerakan rupiah diperkirakan masih dipengaruhi sentimen eksternal, terutama perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede melihat pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi berlanjutnya ketidakpastian terkait penguatan indikator ekonomi AS. Josua memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Rabu (23/10), bergerak di kisaran 15.525-15.625 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.
Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar pada perdagangan, Selasa (22/10) sore, melemah 63 poin atau 0,41 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.567 rupiah per dollar AS. Pelemahan dipengaruhi meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global mengenai isu kenaikan tarif impor AS jika Donald Trump menang dalam Pemilihan Presiden AS pada November 2024.
"Pembalikan rupiah cenderung disebabkan oleh kekhawatiran mengenai prospek ekonomi global," kata Josua di Jakarta.