JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan pelemahan, hari ini (16/7). Pergerakan IHSG bakal dipengaruhi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan bursa global.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (16/7), masih rawan melanjutkan koreksinya dengan rentang support 7.215 dan resistance 7.354.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup melemah dipimpin oleh saham- saham sektor infrastruktur. IHSG, Senin (15/7) sore, ditutup melemah 27,16 poin atau 0,37 persen ke posisi 7.327,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,02 poin atau 0,55 persen ke posisi 920,38.
"Dari mancanegara, pelaku pasar memantau usaha pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada akhir pekan lalu, yang memperkuat spekulasi bahwa Donald Trump akan memenangkan Pemilhan Presiden, serta memperbesar peluang Partai Republik menguasai Senate (DPD) AS dan juga DPR (House of Representatives) AS ," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 2,39 miliar dollar AS pada periode Juni 2024.
"Dengan demikian, hingga Juni 2024, neraca perdagangan barang Indonesia telah mencatatkan surplus beruntun selama 50 bulan secara berturut-turut," kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta.
Amalia menjelaskan surplus perdagangan periode Juni 2024 berasal dari nilai transaksi ekspor yang mencapai 20,84 miliar dollar AS, serta impor sebesar 18,45 miliar dollar AS.