Macklemore, musisi atau rapper asal AS, telah mengumumkan pembatalan pertunjukan yang akan datang di Dubai, Uni Emirat Arab sebagai upaya untuk memboikot bisnis di Uni Emirat Arab karena krisis yang sedang berlangsung di Sudan.
Dalam sebuah posting di media sosial yang dibagikan kemarin, 24 Agustus 2024, rapper ini menjelaskan keputusannya melalui pernyataan panjang.
Awal tahun 2024, Macklemore mengumumkan penampilan tunggal di Dubai, UAE yang dijadwalkan pada 4 Oktober 2024 di Coca-Cola Arena, Dubai. Dia mengungkapkan bahwa, sejak saat itu, dia dihubungi oleh orang-orang yang memintanya untuk membatalkan tanggal tersebut.
"Dengan rakyat Sudan dan memboikot bisnis di UAE atas peran mereka dalam genosida dan krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. Penting bagi saya untuk belajar dan benar-benar memahami situasinya. Saya tidak pernah ingin mengambil keputusan karena rasa takut, tetapi keputusan yang diambil dengan hati," tulis Macklemore, dikutip dari NME, Selasa (27/8).
Dia merinci krisis katastropik di Sudan, dengan menyebutkan sepuluh juta orang yang terlantar, dengan jutaan lainnya menghadapi kelaparan yang mengancam jiwa, serta kekerasan seksual yang meluas, dan jumlah korban tewas yang mencapai setidaknya 150.000 orang.
Macklemore mengakui bahwa, meskipun ada banyak kekuatan eksternal di balik konflik yang sedang berlangsung, dia menyebut para advokat, penyelenggara, jurnalis, dan pejabat yang menyoroti peran UAE dalam mendanai milisi RSF, yang tindakannya sejauh ini telah memenuhi syarat sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, menurut Human Rights Watch.
UAE telah membantah keterlibatan mereka dalam membantu paramiliter RSF di Sudan. Namun, The Guardian menulis pada Mei bahwa hal ini telah menjadi rahasia umum selama ini.
"Jika saya menerima uang tersebut, sementara saya tahu itu tidak sesuai dengan nurani saya, bagaimana saya bisa berbeda dari para politisi yang selama ini saya protes? Pada akhirnya, saya berharap ini membawa lebih banyak kesadaran dan diskusi tentang krisis kemanusiaan yang mendesak di Sudan. Seperti biasa, pesan saya adalah cinta," jelas Macklemore.
Dalam satu tahun terakhir, Macklemore juga semakin vokal dalam menyuarakan genosida yang sedang berlangsung di Palestina. Pada sebuah aksi pro-Palestina November lalu, ia menyampaikan pidato yang mendesak semua orang untuk bersuara dan menyadari bahwa ini adalah krisis kemanusiaan yang menuntut kita semua untuk bertindak cepat dalam jaringan kita.
Pada bulan Mei, dia merilis single yang berjudul 'Hind's Hall', sebuah lagu protes yang keuntungannya disumbangkan untuk upaya bantuan yang sedang berlangsung di Palestina. Gitaris rock terkenal, Tom Morello memuji lagu tersebut, menyebutnya sebagai lagu yang paling mirip Rage Against The Machine sejak Rage Against The Machine.
Macklemore, yang memiliki nama asli Ben Haggerty, adalah seorang rapper dan penulis lagu asal Seattle, Washington, Amerika Serikat. Ia dikenal karena pendekatannya yang unik terhadap musik hip-hop yang sering kali memadukan tema-tema sosial dan emosional.
Lahir pada 19 Juni 1983, Macklemore mulai tertarik pada musik sejak usia muda dan mulai menulis lirik serta tampil di panggung lokal pada masa remajanya. Popularitasnya meledak di kancah musik internasional berkat kolaborasinya dengan produser Ryan Lewis, yang bersama-sama menghasilkan hit besar seperti 'Thrift Shop' dan 'Can't Hold Us'.Selain musiknya yang memiliki lirik kuat, Macklemore juga dikenal karena sikapnya yang independen dan kemampuannya untuk menciptakan karir musik yang sukses tanpa bantuan label besar.
Album-album awalnya dirilis secara independen, yang menunjukkan bahwa ia mampu mencapai kesuksesan mainstream dengan caranya sendiri. Kolaborasi dengan Ryan Lewis melalui album mereka The Heist (2012) meraih banyak penghargaan, termasuk beberapa Grammy Awards, memperkuat posisinya sebagai salah satu artis hip-hop terkemuka di industri musik.