Kepala Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut Vladimir Putin akan digulingkan dari jabatannya sebagai Presiden Rusia. Ini setelah elit Rusia dilaporkan tidak puas dengan langkah Putin terkait invasi di Ukraina.

Dilansir dari Newsweek, Selasa (22/3), kelompok elit Rusia juga sudah menunjuk calon pengganti Putin. Adapun sosok pengganti Putin tersebut yakni Direktur Layanan Keamanan Federal (FSB) Alexander Bortnikov.

Hubungan Bortnikov sendiri dengan Putin disebut sedang tidak harmonis. Ini seiring Putin yang menyalahkan Bortnikov karena kesalahan perhitungan serangan ke Ukraina, yang dianggap terlalu lama dan mahal.

"Bortnikov dan departemennya bertanggung jawab untuk menganalisis suasana hati penduduk Ukraina dan kapasitas tentara Ukraina," ujar Direktorat tersebut.

Diketahui, Bortnikov memliki latar belakang yang sama dengan Putin. Ia juga bergabung sebagai mata-mata di Komite Keamanan Negara atau Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnoti (KGB), badan intelijen Uni Soviet yang merupakan pendahulu FSB.

KGB merupakan cikal bakal FSB di Rusia saat ini. Hubungan Bortnikov dan Putin diyakini dekat sejak bertugas bersama di Leningrad.

Menurut laporan New York Times, Bortnikov sempat diduga terlibat dalam kematian mata-mata Rusia bernama Alexander Litvinenko yang membelot ke INggirs pada tahun 2015 lalu. Litvinenko diracuni dengan polonium, dan Bortnikov dituding mengawasi operasi peracunan tersebut.

Menurut media Rusia, Bortnikov dianugerahi gelar kehormatan tertinggi di Rusia sebagai 'Pahlawan Federasi Rusia'. Ia juga mendapatkan pangkat Jenderal Angkatan Darat.

Sebagai informasi, Rusia mulai melancarkan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Meski sudah diadakan beberapa kali perundingan, sejauh ini belum ada jalan keluar untuk kedua negara berdamai.

Baca Juga: