SKOPJE - Rakyat Macedonia pada Minggu (30/9) berduyun-duyun pergi ke tempat pemilihan untuk mengikuti referendum apakah akan mengubah nama negara mereka menjadi Republik Macedonia Utara.

"Hari ini adalah hari yang indah bagi warga Macedonia untuk menentukan masa depan mereka," kata Perdana Menteri Macedonia, Zoran Zaev.

Perubahan nama tersebut didesak oleh pemerintah pendukung Barat untuk memuluskan jalan bagi keanggotaan NATO dan Uni Eropa dengan menyelesaikan sengketa soal nama yang sudah berlangsung puluhan tahun dengan Yunani. Referendum ini memang tak mengikat, namun jika hasilnya sebagian besar menyatakan setuju untuk mengubah nama negara, maka hasilnya itu akan memberikan mandat politik bagi parlemen untuk mengubah konstitusi.

Yunani yang memiliki provinsi di bagian utaranya juga dengan nama Macedonia, selalu menyatakan bahwa nama Macedonia adalah klaim atas wilayahnya. Yunani memveto Macedonia masuk ke dalam NATO dan EU, dan memaksanya menjadi anggota PBB di bawah nama sebelumnya sebagai bekas Republik Yugoslavia Macedonia atau FYROM.

Ant/I-1

Baca Juga: