JAKARTA - Raksasa internet Rusia Yandex NV menunggu persetujuan Presiden Vladimir Putin untuk menjual bisnisnya di negara itu dan melepaskan proyek internasional utamanya, Financial Times melaporkan pada Kamis (24/11), dengan mengutip sumber.

Perusahaan secara informal telah meminta mantan menteri keuangan Alexei Kudrin untuk mendapatkan persetujuan Putin untuk rencana restrukturisasi, menurut laporan tersebut.

Jika Putin memberikan persetujuan terakhirnya pada pertemuan mereka di kemudian hari, Kudrin diperkirakan akan meninggalkan posisinya saat ini yakni mengepalai Audit Chamber, sebuah badan akuntabilitas pemerintah, untuk mengisi posisi penting di Yandex, kata laporan itu.

Perubahan itu akan membawa perusahaan holding Belanda Yandex keluar dari pasar Rusia dengan menjual seluruh bisnisnya selain divisi internasional dari empat unit utama, katanya.

Sering disebut sebagai Google-nya Rusia, Yandex seperti banyak perusahaan Rusia telah mengalami pergolakan setelah bergulat dengan kondisi dimana Moskow diisolasi masyarakat dunia karena konflik Ukraina.

Pada Agustus, VK, sebuah perusahaan yang dikendalikan negara yang memiliki hubungan dekat dengan Putin, setuju untuk membeli feed berita dan beranda Yandex.Sebagai gantinya, Yandex mengakuisisi perusahaan pengiriman makanan Delivery Club dari VK untuk fokus pada area bisnis lain, seperti pengiriman makanan dan transportasi online.

Baca Juga: