HONG KONG - Dua ponsel milik raja media yang dipenjara di Hong Kong, Jimmy Lai, bisa dicari atas dasar keamanan nasional dan tidak dilindungi oleh hak istimewa pers. Demikian kata hakim senior di Hong Kong yang dikutip AFP, Selasa (30/8).

Lai, pemilik tabloid Apple Daily yang kini ditutup, akan menghadapi sidang kasus "persekongkolan dengan kekuatan asing", sebuah pelanggaran yang membuatnya terancam penjara seumur hidup di bawah undang-undang keamanan nasional Beijing. UU ini diberlakukan Hong Kong dua tahun lalu.

Dua ponsel disita ketika ratusan petugas polisi menangkap Lai dan menggerebek ruang redaksi Apple Daily. Media itu akhirnya runtuh setelah aset-asetnya dibekukan di bawah hukum keamanan.

Tim kuasa hukum Lai mengklaim, konten di ponsel-ponsel tersebut dilindungi oleh hak istimewa pers yang diakui oleh hukum di Hong Kong, juga hak istimewa legal yang melindungi percakapan antara pengacara dengan kliennya.

Bulan lalu, polisi meminta jaminan untuk mencari ponsel-ponsel tersebut di bawah hukum keamanan nasional.

Wilson Chan, salah satu hakim Pengadilan Tinggi yang dipilih pemerintah untuk menyidangkan kasus-kasus keamanan pada Selasa memutuskan, polisi dapat mencari ponsel milik Lai termasuk materi-materi jurnalistiknya, kecuali konten yang dilindungi oleh hak istimewa legal.

"Kebebasan pers tidak sama dengan larangan apapun yang menentang penyitaan, produksi, atau pengungkapan materi jurnalistik," tulis Chan dalam penilaiannya.

Chan memerintahkan jaminan yang meliputi seluruh jenis materi sepanjang berisikan atau mungkin berisikan bukti pelanggaran keamanan nasional, termasuk materi jurnalistik.

Dalam sidang dengar pendapat hukum yang panjang minggu lalu, ketua tim pengacara Lai, Philip Dykes memperingatkan, tidak adanya perlindungan bagi materi jurnalistik akan berdampak mengerikan.

"Materi-materi jurnalistik yang bersifat rahasia merupakan gambaran penting dan landasan bagi kebebasan pers yang sehat dan fungsional," katanya di pengadilan.

Mantan ketua Asosiasi Pengacara Hong Kong itu berpendapat, jaminan keamanan nasional "membatalkan perlindungan terhadap materi-materi jurnalistik" di bawah hukum Hong Kong.

Mewakili Departemen Kehakiman, Jenkin Suen menentang bahwa "materi jurnalistik tidak dapat membentuk subyek atas perintah atau arahan apapun dari pengadilan yang mengizinkan pencarian atau pengungkapan atau pembuatan yang dibutuhkan.

Peringkat kebebasan pers di Hong Kong jatuh sejak pemberlakuan hukum keamanan yang sudah mulai mentransformasi lansekap hukum Hong Kong, termasuk menguatkan persyaratan jaminan dan menghilangakn juri dalam beberapa kasus.

Baca Juga: