JAKARTA - Fabio Quartararo menyoroti sistem sprint race yang akan digunakan di MotoGP 2023. Dia menyebut sistem itu menyulitkan pembalap.Itu akan jadi tantangan berat pembalap. Mereka harus terus konsisten.

"Kami juga tidak boleh cedera karena pembalap tidak hanya kehilangan satu balapan, tapi satu setengah balapan. Secara mental dan fisik tentunya akan berbeda," ujar Quartararo dalam acara peluncuran Tim Yamaha untuk MotoGP 2023 di Jakarta, Selasa (17/1).

Total ada 21 seri di MotoGP 2023. Dengan setiap seri akan ada dua balapan, maka ada 42 balapan yang harus dijalani pembalap. Direktur Tim Yamaha MotoGP Massimo Meregalli mengatakan kondisi itu akan membuat stres.

"Kami akan memiliki 42 balapan. Jadi, kami harus konsisten untuk bisa menjadi juara dunia. Ini format balapan baru yang bagus untuk penonton, tapi membuat tim dan pembalap lebih stres," ucap Meregalli.

Balapan pertama MotoGP 2023 akan digelar di Sirkuit Portimao, Portugal, 26 Maret mendatang. Dalam acara yang sekaligus merilis secara resmi livery sepeda motor M1 untuk MotoGP 2023, hadir juga pembalap Yamaha lainnya, Franco Morbidelli. Direktur Pelaksana Yamaha MotoGP Lin Jarvis dan General Manager Yamaha Motorsports Development Takahiro Sumi juga datang dalam acara tersebut.

"Sebuah kehormatan besar untuk membuka aktivitas MotoGP 2023 di Jakarta. Untuk musim ini target kami berusaha merebut kembali gelar juara dunia. Kami bekerja sangat keras untuk mengembangkan M1 agar Quartararo dan Morbidelli bisa melawan rival," ujar Sumi.

"Kami mengubah hampir seluruh bagian sepeda motor, terutama untuk meningkatkan kecepatan. Itu prioritas utama. Tapi akhirnya yang paling penting adalah menemukan harmoni pembalap dan mesin sepeda motor," sambungnya.

Tidak ada perubahan besar dalam livery sepeda motor Yamaha M1 untuk MotoGP 2023. Warna hitam, biru dan hijau masih dominan dalam livery M1 untuk musim ini. Perubahan minim terlihat dalam efek kamuflase abu-abu dan penghilangan warna merah di dasar fairing desain Aldi-Drudi. ben/G-1

Baca Juga: