Sungguh disayangkan komunitas internasional tidak bertindak sebagaimana mestinya untuk menghentikan perang di Gaza.

DOHA - Pemerintah Qatar berkomitmen terus melanjutkan negosiasi untuk membebaskan sandera serta mengakhiri perang dan serangan di Jalur Gaza. Qatar berusaha menemukan peluang yang tepat untuk menjembatani kesenjangan dari para pihak yang berkonflik untuk bisa mengakhiri perang ini.

"Kami tetap berkomitmen terhadap proses perdamaian dan berusaha menemukan peluang yang tepat untuk menjembatani kesenjangan, mengakhiri perang, dan memastikan kembalinya para sandera dengan selamat. Kami tidak melihat cara lain untuk mencapai hasil ini selain negosiasi dan diskusi," kata Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, di Doha, Rabu (3/4).

Seperti dikutip dari Antara, pernyataan itu disampaikannya pada konferensi pers bersama yang diadakan Rabu (3/4) malam dengan Perdana Menteri Kerajaan Spanyol, Pedro Sanchez, yang mengunjungi negara tersebut.

PM Qatar menyampaikan ada beberapa pernyataan yang menentang peran Qatar dalam mencapai kebenaran dan gencatan senjata di Jalur Gaza sembari menekankan bahwa Qatar adalah mediator dan bukan pihak dalam konflik. Qatar selalu berupaya memfasilitasi dan mencari solusi inovatif dengan tujuan mencapai kesepakatan.

Baik Qatar maupun Mesir, lanjutnya, memainkan peran mendasar dan menjamin pembebasan sejumlah besar sandera sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina.

Mengenai operasi militer yang ingin dilakukan Israel di Rafah, PM Qatar mengatakan tidak ada negara yang mendukung operasi di Rafah, kecuali Israel, serta tidak masuk akal bila Israel ingin memojokkan hampir 50 persen penduduk Gaza ke daerah yang hanya 10 persen wilayah kantong tersebut, dan kemudian menyerangnya.

Hentikan Perang

PM Qatar menyayangkan komunitas internasional tidak bertindak sebagaimana mestinya untuk menghentikan perang, karena apa yang dilakukan terhadap rakyat Palestina seharusnya memotivasi komunitas internasional untuk bertindak dan mengatakan cukup sudah karena hal ini sudah tidak dapat lagi diterima.

"Jika Israel bertindak tanpa akuntabilitas, kita akan melihat berlanjutnya siklus kekerasan dan eskalasi di wilayah tersebut, dan inilah yang ingin kita hindari," tegasnya.

PM Qatar menyatakan berbagai pihak tidak bisa membiarkan nasib wilayah ini berada di tangan beberapa politisi yang suka berpetualang yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan kematian tujuh pekerja bantuan kemanusiaan World Central Kitchen (WCK) di Gaza, pada Senin (1/4) waktu setempat adalah sebuah tragedi.

Melalui keterangan tertulis Kedubes AS di Jakarta, Kamis, Biden mengatakan dirinya marah dan terpukul atas kematian tujuh pekerja bantuan kemanusiaan tersebut, yang salah satunya adalah warga negara AS.

"Mereka menyediakan makanan bagi warga sipil yang kelaparan di tengah perang. Mereka adalah pemberani dan tidak mementingkan diri sendiri. Kematian mereka adalah sebuah tragedi," kata Biden.

Biden mengatakan Israel belum berbuat cukup untuk melindungi para pekerja bantuan kemanusiaan yang berusaha memberikan bantuan untuk warga sipil.

Baca Juga: