Gedung Putih amat kecewa terhadap Kremlin karena upaya untuk membahas perdamaian di Ukraina penuh hambatan dan AS pun menyatakan bahwa Russia tidak tulus untuk membahas isu ini.

KYIV - Presiden Russia, Vladimir Putin, tidak tulus untuk membahas perdamaian dengan Ukraina saat ini, kata seorang diplomat tinggi Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (3/12), setelah diplomat itu bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, serta pejabat senior Ukraina lainnya di Kyiv.

Wakil Sekretaris Urusan Politik AS, Victoria Nuland, mengunjungi Ukraina untuk menunjukkan dukungan pada saat Russia berusaha menghancurkan infrastruktur energi negara itu.

"Diplomasi jelas merupakan tujuan semua orang, tetapi Anda harus memiliki mitra yang bersedia," kata Nuland kepada wartawan. "Dan sangat jelas, apakah itu serangan energi, apakah itu retorika dari Kremlin, namun sikap Putin tidak tulus atau siap untuk itu," imbuh dia.

Komentar Nuland itu diutarakan setelah Presiden AS, Joe Biden, pada Kamis (1/12) lalu mengatakan bahwa dia siap untuk berbicara dengan Putin jika pemimpin Russia itu tertarik untuk mengakhiri perang. Namun gagasan itu sirna dengan cepat ketika Kremlin mengatakan Barat harus mengakui aneksasi yang dilakukan Moskwa atas empat wilayah Ukraina.

"Reaksi dari Russia ini menunjukkan betapa tidak seriusnya mereka," kata Nuland.

Sementara itu pada saat bersamaan, Gedung Putih menyatakan bahwa Biden tidak berniat untuk bertemu Putin sekarang ini. Sikap itu diutarakan setelah Russia mengajukan syarat bagi terlaksananya pertemuan diantara mereka.

"Dia (Biden) tidak punya niat untuk berbicara dengan Putin saat ini. Dan seperti yang juga dia katakan, Putin sama sekali tidak menunjukkan kecenderungan untuk tertarik pada dialog apapun. Bahkan, justru sebaliknya," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.

Kirby juga mengatakan Barat tidak akan mendorong Presiden Zelenskyy untuk mengadakan pembicaraan dengan Russia pada saat pasukan Ukraina telah berulang kali berhasil memukul mundur pasukan musuh.

"Presiden Biden sama sekali tidak menunjukkan bahwa sekaranglah waktunya untuk berunding. Faktanya, dia telah konsisten bahwa hanya Presiden Zelensky yang dapat menentukan apakah dan kapan akan ada penyelesaian yang dinegosiasikan dan seperti apa keadaan di sekitar penyelesaian konflik ini," kata Kirby.

"Perang bisa berakhir hari ini tanpa pembicaraan jika Putin melakukan hal yang benar seperti menarik pasukannya dari Ukraina karena mereka tidak pantas berada di sana sejak awal," imbuh Kirby.

Sikap Russia

Menanggapi syarat bagi pertemuan antara Biden-Putin, Kremlin mengatakan terbuka untuk negosiasi, tetapi tidak atas permintaan Barat untuk membawa keluar pasukannya dari Ukraina.

Pada Jumat (2/12),Presiden Putin mengatakan bahwa dia siap untuk bernegosiasi dengan Barat asalkan Barat mengakui wilayah-wilayah baru Russia yang direbut dari Ukraina.

Kremlin pun mengatakan bahwa penolakan Barat untuk mengakui wilayah-wilayah baru yang direbut dari Ukraina mempersulit pembicaraan damai.

"Presiden Federasi Russia selalu terbuka untuk negosiasi guna memastikan kepentingan kami," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. "Cara yang paling disukai untuk mencapai kepentingan kita adalah melalui cara diplomatik yang damai. Putin dari dulu maupun sekarang tetap terbuka untuk melakukan kontak dan negosiasi," tegas dia. AFP/ST/Ant/I-1

Baca Juga: