MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru-baru ini telah memerintahkan pembangunan tempat perlindungan bom baru di sebuah rumah sakit tempat para pejabat tinggi dirawat di negara itu.

Tempat perlindungan bom di Rumah Sakit Klinik Pusat Moskow ini dijadwalkan selesai pada 20 Desember 2023. The Moscow Times melaporkan, biaya proyek tersebut diperkirakan mencapai 35 juta rubel atau sekitar 431 ribu dolar AS, mengutip situs web pengadaan publik Rusia.

Bunker bom itu akan disiapkam untuk menampung 800 orang, termasuk tenaga medis dan karyawan, dan dirancang untuk memberikan perlindungan dari radiasi nuklir. Ini akan memiliki banyak pintu masuk, pintu keluar darurat, dan sistem ventilasi yang rumit untul membersihkan udara "dari senjata gas pemusnah massal" dan aerosol.

Fasilitas itu diperlengkapi dengan staf medis untuk melakukan "prosedur medis di masa perang."

The Moscow Times sebelumnya melaporkan bahwa Kremlin memerintahkan penambahan tempat perlindungan bom di seluruh Rusia.

Pada Oktober 2022, Kremlin mengeluarkan dekrit yang memerintahkan wilayah di Rusia barat untuk mengantisipasi kemungkinan serangan di dalam wilayah Rusia. Namun, publikasi tersebut melaporkan bahwa sumber data terbuka menunjukkan proses perbaikan tempat perlindungan bom telah dilakukan di seluruh Rusia .

Dua bulan kemudian, Sergei Poletykin, kepala kantor pusat regional Kementerian Situasi Darurat, mengatakan tempat perlindungan bom sedang disiapkan di wilayah Moskow untuk mampu menampung hingga 15 juta orang.

Perkembangan terakhir datang ketika Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan drone skala besar di Moskow, pertama sejak invasi skala penuh Putin ke negara tetangganya dimulai Februari lalu. Rusia menuduh Ukraina melakukan "serangan teroris" pada Selasa pagi dengan setidaknya delapan drone, yang menyebabkan kerusakan kecil.

Ukraina membantah bertanggung jawab atas serangan itu.

Sasaran serangan drone di Moskow termasuk kediaman Putin dan rumah-rumah rombongannya di Rublyovka, lapor saluran Telegram independen Rusia "We can Explain", yang menganalisis di mana drone itu terlihat.

Putin mengatakan minggu ini bahwa "masih ada pekerjaan yang harus dilakukan" pada sistem pertahanan udara Moskow.

Baca Juga: