Uni Eropa (UE) akan mengeluarkan aturan baru untuk membatasi harga gas Rusia. Ini bertujuan untuk memberikan penekanan terhadap Rusia atas serangannya ke Ukraina.

"Kami akan mengusulkan batas harga untuk gas Rusia. Kami harus memotong pendapatan Rusia yang digunakan Putin untuk membiayai perang yang mengerikan di Ukraina ini," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dikutip dari Reuters, Kamis (8/9).

Beberapa negara UE yang perlu menyetujui proposal tersebut mewaspadai pembatasan harga gas Rusia. Ini dinilai bisa mengurangi pasokan yang dikirim dari Moskow.

Komisi Eropa mengatakan batas harga tetap mengizinkan negara-negara anggota untuk terus membeli gas Rusia. Namun, dengan catatat selama harganya tidak melebihi ambang batas yang disepakati.

"Gangguan signifikan sudah terjadi tanpa batasan harga," ujar Komisi dalam sebuah catatan yang menjelaskan rencana von der Leyen, sambil mengakui bahwa Rusia dapat membalas tindakan tersebut dengan memotong pasokan lebih lanjut.

Catatan Komisi menyarankan untuk menetapkan batas harga di atas biaya produksi, meskipun di bawah harga pasar saat ini, untuk mendorong Rusia tetap menjual ke Eropa.

Sebelumnya, negara-negara kelompok tujuh (G7), termasuk Eropa telah sepakat untuk menerapkan pembatasan harga minyak mentah Rusia. Ini bertujuan untuk menekan Moskow dalam mendanai perangnya di Ukraina.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow akan berhenti memasok gas dan minyak jika batasan harga diberlakukan.

Putin juga enegaskan akan berhenti menjual minyak ke negara-negara yang memberlakukan batas harga pada Negeri Beruang Merah.

"Perusahaan yang mengenakan batas harga tidak akan termasuk di antara penerima minyak Rusia," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, pada Selasa (6/9).

"Kami tidak akan bekerja sama dengan mereka dalam prinsip non-pasar," tambahnya.

Baca Juga: