MOSKWO - Presiden Russia Vladimir Putin pada hari Senin (25/3) mengakui untuk pertama kalinya bahwa "kelompok Islam radikal" berada di balik serangan terhadap sebuah gedung konser di luar Moskow pekan lalu, namun ia menyatakan Ukraina terlibat.

Sebelas orang telah ditahan sehubungan dengan serangan itu, melibatkan orang-orang bersenjata yang menyamar menyerbu Balai Kota Crocus, menembaki penonton konser dan membakar gedung, menewaskan sedikitnya 137 orang.

"Kita tahu bahwa kejahatan tersebut dilakukan oleh kelompok Islam radikal, yang ideologinya telah diperjuangkan oleh dunia Islam selama berabad-abad," kata Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi.

"Kekejaman ini mungkin hanya sebuah rangkaian dari serangkaian upaya yang dilakukan oleh mereka yang telah berperang dengan negara kita sejak tahun 2014 melalui rezim neo-Nazi di Kyiv," katanya, mengacu pada Ukraina.

"Tentu saja perlu dijawab pertanyaannya, mengapa setelah melakukan kejahatan para teroris mencoba pergi ke Ukraina? Siapa yang menunggu mereka di sana?" Putin bertanya.

ISIS telah mengatakan beberapa kali sejak Jumat bahwa mereka bertanggung jawab. Saluran media yang berafiliasi dengan ISIS telah menerbitkan video grafis orang-orang bersenjata di dalam tempat tersebut.

Baca Juga: