MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Kamis (5/10), mengklaim bahwa penyelidik penerbangan menemukan potongan granat dalam sisa-sisa jet pribadi yang ditumpangi pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, jatuh dalam perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg pada 23 Agustus.

"Di dalam tubuh mereka yang tewas dalam kecelakaan udara ditemukan pecahan granat tangan," kata Putin pada pertemuan tahunan Klub Valdai di kota Sochi, Laut Hitam, mengutip temuan para penyelidik, menambahkan tidak ada bukti dampak eksternal terhadap pesawat tersebut, tambahnya.

Dikutip dari Bloomberg, pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa orang yang memimpin pemberontakan bersenjata melawan Kremlin itu adalah pengguna narkoba.

"Sayangnya, mereka tidak melakukan tes alkohol atau narkotika pada darah orang yang meninggal," kata Putin.

Ia melanjutkan, para penyelidik seharusnya melakukan tes semacam itu karena dinas keamanan "tidak hanya menemukan uang tunai sebesar 10 juta dolar AS, namun juga 5 kilogram kokain" setelah menggeledah kantor Grup Wagner di St. Petersburg.

Dua bulan sebelum jet pribadi Embraer SA Legacy 600 itu jatuh, Prigozhin memimpin pemberontakan untuk menggulingkan Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu, dan Kepala Staf Umum, Valery Gerasimov, setelah menuduh mereka berulang kali gagal dalam perang Rusia di Ukraina dan berusaha untuk "menghancurkan" Wagner.

Pasukannya mencapai jarak 200 kilometer (124 mil) dari Moskow sebelum Prigozhin membatalkan pemberontakan yang menurut Putin membawa Rusia ke ambang "perang saudara".

AS mengatakan, kecelakaan pesawat yang terjadi tepat dua bulan kemudian diduga merupakan pembunuhan yang disetujui oleh Putin sendiri, setelah pemberontakan yang menjadi ancaman terbesar bagi pemerintahannya selama seperempat abad. Kremlin menolak anggapan itu dan menyebutnya sebagai "kebohongan mutlak".

Penilaian awal AS menunjukkan jet itu mungkin hancur akibat bom, kata para pejabat Amerika, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Kesepuluh penumpang dan awak yang terdaftar berada di dalam pesawat, termasuk beberapa letnan utama Prigozhin, tewas ketika jatuh dalam perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg pada 23 Agustus.

Baca Juga: