Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) yang dipasok Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina disebut-sebutmemungkinkan peluncuran beberapa roket berpemandu presisi. Sistem HIMARS M142 yang dipasok AS bagi Ukraina bahkan dilaporkan telah menjadi senjata krusial bagi untuk mempertahankan kedaulatan nasional mereka dari invasi yang dimulai Rusia pada 24 Februari lalu.

Dikutip dari Military Factory, HIMARS M142 dibuat berdasarkan M270 MLRS namun dalam versi lebih ringan, yang dibuat AS dan sekutunya pada tahun 1970. Sementara HIMARS M124 terbilang berumur muda. Senjata itu baru dikembangkan sejak 1996 dan mulai memasuki fase layanan pada tahun 2005. HIMARS pertama kali dikembangkan dengan tujuan untuk menyerang dan mengalahkan artileri musuh. Tak hanya itu, HIMARS juga disebut mampu memecah konsentrasi pertahanan udara musuh, juga kendaraan lapis baja ringan.

Dikutip dari The Guardian, M142 hadir dengan panjang 7 meter dan lebar 2,4 meter dengan berat mencapai 24.000 pon. Apabila M270 MLRS memiliki total 12 tabung peluncur roket yang mampu meluncur sekaligus dalam 40 detik. HIMARS yang diberikan AS kepada Ukraina hanya memiliki enam tabung peluncur roket dengan jarak lebih pendek dan satu tabung peluncur roket jarak jauh. Masing-masing rudal itu diketahui memiliki panjang 277 milimeter. HIMARS memiliki jangkauan hingga 80 kilometer.

HIMARS M124 dibawa oleh truk pengangkut multiguna 6x6 dengan mesin truk Caterpillar C7 6-cylinder water-cooled. Adapun senjata in dioperasikan oleh tiga awak dengan masing-masing bertugas sebagai pengemudi, penembak dan kepala seksi. Namun, dengan canggihnya sistem pengendali tembakan berbasis komputer, HIMARS membutuhkan dua atau satu tentara. Dengan sistem sasis beroda, senjata ini digadang-gadang mampu segera menjauh dari area peluncuran dan mencari lokasi lain untuk meluncurkan roket selanjutnya.

Walaupun sistem peluncur roket itu hanya memiliki kemampuan jarak menengah, roket ER-MLRS yang diluncurkan HIMARS dapat menjangkau jarak 36 kilometer dan telah disempurnakan menjadi 45 kilometer. Dikutip dari Army Technology, uji coba roket jarak jauh GMLRS yang diluncurkan HIMARS pada 2004 mampu menjangkau jarak 70 kilometer. M124. Lebih jauh lagi, media itu menyebut HIMARS mampu meluncurkan rudal jarak jauh berpemandu ATACMS. Jangkauan rudal itu bahkan disebut mampu menghancurkan lebih dari 165 kilometer..

Baca Juga: