JAKARTA - Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertahanan (Pusdatin Kemhan) menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) yang disiarkan secara langsung melalui video conference.
Rakornis yang digelar mengambil tema Sinergitas Pengelolaan Sistem Data dan Informasi di Lingkungan Kemhan-TNI untuk Mewujudkan Interoperability Satu Data Pertahanan dalam rangka Kemandirian Pertahanan dan Keamanan yang Kuat.
Mengutip keterangan tertulis Pusdatin Kemhan yang diterima Koran Jakarta, Minggu (21/2),Rakornis yang digelar pada Rabu (17/2) dibuka Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Marsdya Donny Ermawan.
Rakornis dihadiri para pejabat Eselon I, II, III dan IV UO Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan. Turut hadir pula beberapa nara sumber yaitu Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kemkominfo Bambang Dwi Anggono, CEO Indonesian Cloud Noerman Taufik, dan Pakar IT Riyanto Gozali.
Marsdya Donny Ermawan mengungkapkan dasar dari pengembangan grand design pengelolaan data dan informasi adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia. Ada pun tujuan dari grand design pengelolaan data dan informasi adalah untuk menyamakan misi dan persepsi.
"Konsep interoperability yang dibangun yaitu melalui pembangunan network centric warfare, secure network and defense private cloud, defense resource planning (ERP), berbagai system strategic untuk Satker Kemhan berbasis massive profiling dan big data, aplikasi-aplikasi dan subsistem pendukung lainnya, office automation and collaboration platform, ICT Governance (SPBE), dan cyber defense and offense," ujarnya.
Diharapkan, kata dia, dengan terwujudnya pembangunan interoperability satu data pertahanan, pimpinan akan mudah untuk memetakan kesiapan tempur alutsista TNI secara real time. Dan dapat dengan mudah menentukan skala prioritas kebutuhan alutsista.
"Konsep satu data Indonesia akan tercapai melalui sinergitas UO Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan. Selain itu, tetap dibutuhkan SDM Pertahanan yang profesional, unggul dan mumpuni dalam mendukung operasional interoperabilitas data dan informasi," katanya.
Selain itu, lanjut Marsdya Donny, seperti yang dikatakan Presiden Jokowi, pandemi Covid-19 harus menjadi momentum untuk percepatan transformasi digital. Melalui sistem penghubung layanan pemerintah atau interoperabilitas pada setiap instansi pemerintah, maka setiap aplikasi harus terhubung dengan aplikasi lainnya.
"Aspek keamanan informasi merupakan hal yang sangat penting, untuk itu Pusdatin Kemhan berniat membangun infrastruktur komputasi berbasis private cloud dengan memberikan kinerja yang baik dan keamanan tinggi bagi Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan," katanya.
Sementara itu, dalam kata penutupnya, Kapusdatin Kemhan Brigjen TNI Dede Mulyana, mengatakan, acara Rakornis Pusdatin Kemhan Tahun 2021 yang dilaksanakan ini, tujuannya adalah untuk mewujudkan interoperabilitas satu data pertahanan yang akan mendukung Satu Data Indonesia.