Tahun-tahun antarperang (antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II) memperkuat citra Swiss yang netral dan mendunia.

Tahun-tahun antarperang (antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II) memperkuat citra Swiss yang netral dan mendunia. Misalnya, kota-kota Swiss seperti Lausanne menjadi tuan rumah negosiasi perjanjian penting seperti yang mengakhiri Perang Yunani-Turki pada tahun 1923.

Jenewa juga menjadi markas besar cikal bakal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu Liga Bangsa-Bangsa, pada bulan November 1920. Status netral Swiss dan inisiatif perdamaian internasional antara perang ini tidak mencegah negara tersebut menjadi sasaran potensial selama Perang Dunia II.

Namun, komandan tentara Jenderal Henri Guisan bertekad untuk mempertahankan kenetralan Swiss. Pada bulan Juni 1940, kedaulatan dan kenetralan Swiss tampak dalam bahaya besar. Misalnya, masuknya Fasis Italia ke dalam perang dan penaklukan Nazi Jerman atas Prancis berarti bahwa negara itu sekarang hampir dikelilingi oleh Blok Poros.

Menurut Regula Ludi, pada bulan Juli 1940, Guisan mengumpulkan perwira tinggi Swiss dalam sebuah upacara yang sangat terkoreografi di padang rumput Rütli di Swiss bagian tengah. Rütli adalah tempat dalam cerita rakyat Swiss tempat Konfederasi Swiss pertama lahir pada abad ketiga belas.

Di Rütli, Guisan menyatakan niatnya untuk membela negara jika terjadi serangan. Simbolismenya jelas: komandan Swiss mengumumkan tekadnya untuk menyelamatkan Swiss dari penjajah asing di tempat yang sama di mana sejarah negara itu dimulai.

Deklarasi Guisan menjadikannya pahlawan nasional. Rencananya, yang dikenal sebagai réduit nasional, menyerukan untuk memusatkan lebih dari 400.000 pasukan Swiss ke posisi yang tak tertembus jauh di dalam Pegunungan Alpen.

Namun, upaya Jenderal Guisan tidak sepenuhnya mengisolasi Swiss dari kekerasan dan kehancuran Perang Dunia II.

Selain itu, perang tersebut menimbulkan banyak kontroversi mengenai kenetralan Swiss. Memang, menjelang akhir perang, kenetralan Swiss menjadi isu diplomatik besar bagi negara tersebut. Regula Ludi menjelaskan bahwa Swiss mengabaikan peringatan Sekutu tentang penjarahan Nazi sejak tahun 1942. Yang lebih merusak, menurut Ludi, adalah penolakan Swiss untuk memutuskan hubungan dengan Nazi Jerman bahkan setelah negara tersebut tidak lagi menjadi ancaman militer bagi Swiss. Namun, kontroversi masa perang yang paling bertahan lama melibatkan sejauh mana kerja sama Swiss dengan Nazi Jerman.

Penolakan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Nazi hanya membuka pertanyaan tambahan secara internasional tentang peran Swiss dalam Perang Dunia II. Seperti yang ditunjukkan Ludi, hasilnya merusak bank-bank Swiss dan citra negara itu sebagai kekuatan netral.

"Pengungkapan lebih lanjut mencakup sejauh mana otoritas Swiss selama perang menyembunyikan informasi yang mereka anggap akan kontroversial di dalam negeri, termasuk laporan tentang kekejaman Nazi," kata Dale Pappas, seorang doktor di bidang sejarah Eropa modern

Memang, Swiss menjadi pusat organisasi internasional seperti yang terjadi pada beberapa dekade sebelumnya. Misalnya, salah satu dari empat kantor utama PBB kini berada di Jenewa. Gedung PBB di sana adalah bekas markas besar Liga Bangsa-Bangsa. Ludi menunjukkan bahwa sejarah netralitas dan kemakmuran ekonomi Swiss memunculkan mitos Sonderfall Schweiz atau kasus khusus Swiss. hay/I-1

Baca Juga: