JAKARTA - Menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo untuk menciptakan Borobudur sebagai destinasi wisata premium di Tanah Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan penataan kawasan dan pembangunan infrastruktur permukiman pendukung untuk mengubah wajah kawasan Borobudur agar lebih menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Dukungan infrastruktur direncanakan secara terpadu mulai dari konektivitas, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, hingga perbaikan hunian penduduk, melalui sebuah rencana induk pengembangan infrastruktur yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Untuk memastikan kesiapan infrastruktur di DPSP Borobudur, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau pembangunan infrastruktur kawasan DPSP Borobudur, pada Jumat (12/3) lalu.

Turut hadir dalam kunjungan kerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wamen Parekraf Angela Tanoesoedibjo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Kementerian PUPR Hedy Rahadian dan Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Pemerintah tengah melakukan penajaman dan penerapan Rencana Induk Pariwisata Terpadu Borobudur-Yogyakarta-Prambanan untuk mengembangkan DPSP Borobudur menjadi kawasan pariwisata berkualitas. Tantangan besar penataan DPSP Borobudur adalah menjaga keberlanjutan struktur bangunan Candi Borobudur sebagai warisan budaya nasional.

Hal ini disebabkan oleh peningkatan wisatawan Candi yang mencapai 8.000 orang per hari pada 2019. Sementara, hasil studi Balai Konservasi Borobudur menunjukkan bahwa idealnya kawasan puncak Candi Borobudur hanya mampu menampung maksimal 128 pengunjung per sekali kunjungan setiap harinya.

Untuk memastikan agar dampak pelestarian Candi Borobudur ini berkelanjutan, pemerintah akan melibatkan masyarakat secara aktif. Salah satunya peran mahasiswa, untuk memperdalam studi kawasan Borobudur sehingga tumbuh sense of belonging terhadap kawasan ini.

"Dengan demikian, akan tumbuh rasa bertanggung jawab untuk merawat dan melestarikan peninggalan ini hingga ke generasi mendatang," kata Menko Luhut melalui keterangan resmi PUPR akhir pekan lalu.

Baca Juga: