Penerapan ganjil-genap alam mengurangi kepadatan kendaraan di ruas Tol Jakarta-Cikampek, bahkan potensi pengurangan kemacetan bisa mencapai 30 sampai 40 persen.

JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meluncurkan bus premium "Royaltrans" untuk mengangkut warga Bekasi yang akan menuju Jakarta. Langkah ini sebagai dukungan menyukseskan penerapan ganjil-genap bagi kendaraan pribadi di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur mulai Senin (12/3).

"Transjakarta akan mengoperasikan 20 bus premium untuk melayani masyarakat, sehingga diharapkan pengguna mobil bisa beralih ke angkutan umum," ujar Direktur Utama PT5Transjakarta, Budi Kaliwono, di Jakarta Pusat, Minggu (11/3).

Menurutnya, warga yang akan menggunakan bus premium ini cukup membayar tiket seharga 20 ribu rupiah. Bus Royaltrans ini memiliki kapasitas untuk penumpang duduk sebanyak 30 pelanggan dan penumpang berdiri sekitar 13. "Komposisi ini menghadirkan kenyamanan setiap masyarakat yang menjadi penumpang di bus tersebut," katanya.

Bus Royaltrans ini, lanjutnya, menggunakan tempat duduk dari busa yang lebar dengan konfigurasi menghadap ke depan untuk kenyamanan, serta terdapat satu buah TV 19 inci di belakang sopir untuk menghibur para pelanggan.

Selain bus premium, ungkap Budi, Transjakarta juga mengoperasikan bus reguler yang memiliki layanan ke Bekasi baik itu Bekasi Barat maupun Timur. Kehadiran bus premium Transjakarta ini, tegasnya, akan menjadi solusi atas penerapan aturan ganjil genap di Pintu Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur bagi kendaraan pribadi.

Sementara itu, lokasi pemberangkatan tersebar di lima tempat, yakni Bekasi Trade Center, Taman Galaxy, LRT City Grand Dhika, Mega City, dan Summarecon. Empat dari lima lokasi tersebut juga juga menjadi parkir atau penitipan kendaraan dengan tarif flat 10.000 rupiah sepanjang hari. Bus tersebut mulai melayani penumpang pukul 05.30 hinga 09.00 dengan beberapa rute tujuan.

Akan Diperluas

Terkait dengan penerapan Tol Jakarta-Cikampek, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, membantah ada diskriminasi, khususnya kepada warga Bekasi.

"Masyarakat Bekasi jangan merasa dianaktirikan. Aturan itu merupakan model karena bisa saja nanti diberlakukan di Tol Depok, Bogor, dan Tangerang," kata Menhub Budi Karya.

Menhub mengatakan pemerintah sedang melakukan riset dan upaya dalam mengurangi kemacetan signifikan yang terjadi di jalan tol. Karena kemacetan tol kasat mata terjadi di Tol Bekasi, katanya, maka peraturan ganjil-genap diberlakukan terlebih dahulu.

Pemberlakuan aturan baru itu diberlakukan karena kemacetan parah secara kumulatif memberatkan masyarakat dari Bandung, Kerawang, Bekasi karena sulit mencapai Jakarta dengan waktu yang baik.

Budi menjelaskan penerapan ini mengurangi kepadatan kendaraan di ruas Tol Jakarta-Cikampek, bahkan potensi pengurangan kemacetan bisa mencapai 30 sampai 40 persen.

emh/pin/P-5

Baca Juga: