Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno, meminta semua warga ikut berpartisipasi dalam menekan gizi buruk di Ibu Kota.

JAKARTA - Puluhan anak di Jakarta Utara alami gizi buruk. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara mencatat 194 anak alami gizi buruk. Namun hingga akhir Desember 2017, penderita gizi buru terus berkurang dan tinggal 34 anak.

Sebesar 82,5 persen dari 194 balita kurus sekali yang ditemukan sudah mendapatkan perawatan inap (TFC/Therapeutic Feeding Centre) dan rawat jalan (CFC/Community Feeding Centre) sampai dengan akhir Desember 2017. Dengan demikian, 160 balita sudah mengalami peningkatan gizi, sisanya yang 34 balita masih menjalani pemulihan.

"Sampai akhir Desember 2017, 194 balita sudah mengalami perbaikan status gizi dan tersisa 34 balita yang harus segera ditangani," ujar Wali Kota Jakarta Utara, Husein Murad, di Jakarta, Senin (5/2).

Husein menjelaskan penanganan masalah gizi merupakan upaya lintas sektor untuk mengatasi penyebab langsung, tidak langsung dan akar masalah melalui upaya intervensi spesifik dan sensitif. Begitu juga dengan upaya perbaikan status gizi terhadap 194 balita kurus sekali di Jakarta Utara yang gencar dilakukan. "Kami mengajak semua lintas sektor untuk ikut peduli melakukan terobosan dalam penanganan kasus gizi buruk," terang dia.

Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI itu, menyebutkan 34 balita kurus sekali yang ada di wilayahnya terus mendapatkan penanganan dari petugas terkait, seperti pemberian makanan tambahan, vitamin, pengobatan dan sebagainya terus dilakukan.
Dikatakan, masalah gizi tidak hanya terfokus pada kesehatan saja, tetapi masalah lainnya seperti lingkungan dan perilaku. Edukasi kepada orang tua juga perlu dilakukan karena permasalahan gizi anak juga membutuhkan dukungan dari semua pihak.

"Hari ini semuanya harus cepat bergerak. Saya sudah kasih arahan ke petugas gizi dan sektor terkait bagaimana menyelesaikan perbaikan gizi terhadap 34 balita tersebut. Butuh waktu sekitar tiga bulan untuk melakukan perbaikan status gizi dari 34 balita harus diperjuangkan sampau tuntas," terang dia.

Tim Khusus

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memerintahkan tim khusus untuk terjun langsung ke masyarakat. Hal tersebut dilakukan guna mengecek secara real kasus gizi buruk yang terjadi di Ibu Kota.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno, mengimbau agar warga sekitar tidak cuek dengan kondisi tetangganya agar identifikasi adanya gizi buruk bisa dilakukan sedini mungkin. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada ibu-ibu PKK agar bersedia turun mendatangi 34 anak yang terkena gizi buruk di Jakarta Utara.

"Kita ingin ibu-ibu PKK juga turun, didata, dan juga Dinas Sosial turun memberikan bantuan makanannya, Dinas Pendidikan juga pastikan, kemudian Perlindungan Perempuan dan Anak. Kita turunkan secara gerak cepat, kolaborasi dan partisipatif," tutup Sandi. nis/P-5

Baca Juga: