JAKARTA - Untuk mempercepat pelayanan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Diektorat Jenderal Perhubungan Laut terus mengembangkan sistem digitalisasi dalam pengelolaan dan pelayanan kepada masyarakat, termasuk dalam pelayanan program tol laut. Untuk ini, para pengguna jasa logistik melalui jalur laut didorong menggunakan aplikasi Sitolaut.

"Aplikasi Sitolaut merupakan sistem terpadu bersama berbagai instansi pemerintah dan swasta dalam menjamin terlaksananya tujuan dari program tol laut yang merupakan program prioritas nasional saat ini," kata Staf Ahli bidang Logistik, Multimoda, dan Keselamatan Perhubungan, Cris Kuntadi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/12).

Cris saat membuka Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Tol Laut Barang dan Ternak Tahun 2021, di Tarempa, Kepulauan Anambas, mengatakan seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang begitu cepat dalam segala aspek kehidupan, pemerintah terus mengoptimalkan layanan sistem digitalisasi dalam pengelolaan dan pelayanan kepada masyarakat, termasuk dalam pelayanan program tol laut.

Kritik dan Saran

Dia mengakui beroperasinya tol laut di Kepulauan Anambas masih mendapat kritik dan saran oleh pengguna jasa maupun masyarakat terkait permasalahan program tol laut ini, di antaranya mengenai lamanya waktu bongkar muat barang di Pelabuhan Tarempa disebabkan tidak adanya lahan untuk bongkar muat dan lapangan penumpukan serta gudang di area pelabuhan, mahalnya harga peralatan nelayan, kayu bekisting, langkahnya buah-buahan di Tarempa sehingga masyarakat mengusulkan dapat diizinkan atau diangkut oleh kapal tol laut, serta yang terakhir trayek antarpulau di wilayah Anambas.

Menanggapi permasalahan tersebut, Cris mengatakan permasalahan lambatnya bongkar muat disebabkan tidak ada gudang dan lahan. Sebenarnya sudah dalam pengajuan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terkait peralatan nelayan, kayu bekisting dan langkahnya buah-buahan pemda harus mengusulkan jenis muatan yang diminta ke Kementerian Perdagangan.

"Akan tetapi, usul saya terkadang potensi-potensi untuk mengembangkan hal tersebut ada di wiliyah itu sendiri sehingga masyarakat di Tarempa tidak mengandalkan mendatangkan dari daerah lain. Yang terakhir untuk masalah trayek antarpulau, yaitu pemprov mengajukan ke Kementerian Perhubungan sesuai kebutuhan daerah," katanya.

Cris sangat mengharapkan seluruh masyarakat memanfaatkan program tol laut karena sangat banyak memberikan dampak positif.

Baca Juga: