JAKARTA - Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa) yang dilaksanakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) patut diapresiasi. Gerakan dalam upaya menghindari pangan yang berisiko terhadap kesehatan ini dinilai mampu mengajak masyarakat untuk memproduksi, menyediakan, dan mengonsumsi pangan yang aman dan bermutu.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, mengatakan hal tersebut dalam sambutannya pada Peringatan 17 Tahun BPOM di Balai Kartini Jakarta, Rabu (28/2).

Menurut Puan, gerakan nasional yang bersifat pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu terobosan terhadap upaya untuk menjadikan masyarakat lebih mandiri dalam melaksanakan pengawasan.

Ia mengatakan masyarakat memainkan posisi strategis karena masyarakat adalah konsumen yang merasakan dampak langsung apabila mengonsumsi produk obat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan.

"Banyak kemajuan BPOM akhir-akhir ini, sinergi antar-kementerian/lembaga juga dilakukan secara aktif dan terlihat jelas di lapangan," tutur Puan.

Ia menambahkan, pengawasan obat dan makanan memiliki peran yang strategis dan berdampak langsung terhadap ketahanan nasional.

Produk obat dan makanan semakin banyak dan meluas. Karena itu, lanjut Puan, metode pengawasan juga semakin dituntut memiliki cara-cara yang canggih, cepat, dan tanggap.

Pelayanan Publik

Selain peringatan 17 tahun BPOM, Menko PMK, Puan Maharani, juga sekaligus meluncurkan Inovasi Pelayanan Publik. "Inovasi Pelayanan Publik yang diluncurkan dapat semakin menghadirkan negara dalam menjamin obat dan makanan yang aman dan berkualitas bagi masyarakat," katanya.

Untuk memastikan kehadiran negara, lanjut Puan, upaya penyadaran dan sosialisasi akan tata cara produksi yang baik, aturan-aturan dalam perdagangan obat dan makanan hingga pemanfaatan bahan-bahan yang dilarang untuk digunakan harus cepat disampaikan kepada masyarakat. "Kami berharap BPOM dapat menjadi salah satu representasi negara hadir di masyarakat," tandasnya.

Sementara itu, Kepala BPOM, Penny K Lukito, menyampaikan komitmennya bahwa BPOM akan terus melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, melalui penguatan kelembagaan dan peningkatan kinerja pengawasan.

"Selama ini, terdapat beberapa tantangan dalam pengawasan obat dan makanan, di antaranya luasnya cakupan, terbatasnya sumber daya dan terfragmentasinya kelembagaan yang melakukan pengawasan, juga semakin bertumbuhnya industri di bidang obat dan makanan yang menuntut inovasi dan penguatan pengawasan oleh BPOM," pungkasnya.cit/E-3

Baca Juga: