JAKARTA - Emiten konstruksi dan investasi plat merah, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melakukan proses groundbreaking ceremony atau peletakan batu pertama pembangunan proyek Bendungan Tamblang.

Proyek pembangunan Bendungan Tamblang yang berlokasi di Desa Sawan dan Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali ini memiliki nilai proyek sebesar 769 miliar rupiah dengan pembiayaan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Novel Arsyad Direktur Utama PTPP, mengatakan proyek milik Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Bali Kementerian PUPR dikerjakan dengan masa pelaksanaan proyek 48 bulan secara multiyears.

Adapun luas lahan yang diperuntukan untuk pembangunan bendungan Tamblang mencapai 59,79 hektare yang tersebar di 4 desa, yaitu Desa Sawan seluas 38,58 hektare, Desa Bila seluas 12,22 hektare, Desa Bontihing seluas 6,49 hektare dan Desa Bebetin seluas 1,48 hektare. Proyek bendungan ini dikerjakan oleh perseroan bersama dengan PT Adi Jaya yang dituangkan dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).

"Manfaat dari pembangunan proyek Bendungan Tamblang ini antara lain memenuhi kebutuhan irigasi di Ungkulan seluas 588 hektare dan dapat menjadi pengendali banjir dengan retensi 0,4 persen sampai 0,5 persen terhadap puncak banjir. Manfaat lainnya dari kehadiran bendungan tersebut, yaitu menjadi penyedia air baku sebesar 510 liter per detik untuk kebutuhan Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Sawan," ungkapnya saat groundbreaking melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (13/8).

Pembangkit Lisrik


Selain itu, ditambahkan Novel, proyek Bendungan Tamblang dapat bermanfaat menjadi kawasan wisata air yang dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar. Proyek bendungan ini ditargetkan rampung pada 2022 dan dapat digunakan untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH) sebesar 0,538 MW (2x269 kwh).

yni/E-10

Baca Juga: