JAKARTA - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jangan menjadikan kelas sekadar tempat menerangkan materi. Para guru harus membuat pembelajaran belangsung dua arah sehingga suasana belajar lebih dinamis.
"Kelas itu harusnya dipakai sebagai tempat diskusi, tempat kolaborasi, tempat presentasi, tempat berdebat, dan lain-lain," ujar Direktur Pendidikan Vox Populi Institute Indonesia, Indra Charismiadji, di Jakarta, Kamis (6/5).
Mengingat PTM terbatas masih harus menggunakan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ), Indra menekankan pentingnya prinsip sesuai permintaan peserta didik (on demand). Prisnsip tersebut selain bakal meningkatkan kualitas PTM, dapat juga mendorong pembelajaran kapan saja dan di mana saja.
"Artinya dengan on demand ini, nanti kalau sudah PTM anak enggak harus datang ke sekolah, tapi dengan dia enggak harus datang ke sekolah, bukan berarti dia enggak belajar," jelasnya.
Kebutuhan Kerja
Indra menyebut prinsip PJJ on demand juga beririsan dengan penyiapan sumber daya manusia dengan kebutuhan kerja pada masa mendatang yang mulai memanfaatkan teknologi digital. Perusahaan-perusahaan sudah mulai menerapkan konsep kerja kapan saja dan di mana saja.
Dia menilai model belajar saat ini belum menyiapkan peserta didik untuk bisa belajar dan bekerja di era digital. Menurutnya, pelaksana pendidikan jangan takut mencoba prinsip PJJ on demand sebab saat ini sudah banyak teknologi pendukungnya.
"Semua bisa terdeteksi, semua ada data menggunakan learning manajemen sistem (LMS). Berapa lama kita tahu itu yang namanya teknologi," ucapnya.
Indra menambahkan prinsip tersebut harus dimulai dengan mengubah mindset, terutama dari guru. Guru harus diajarkan ulang tentang metode pembelajaran modern, termasuk dalam menyiapkan PJJ.
Ketua Komisi X DPR, Syaiful Huda, meminta Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tetap membenahi PJJ. Salah satunya, dengan menggelar pelatihan bagi guru guna melakukan meningkatkan efektivitas PJJ.