Selama pelaksanaan PTM, para tenaga pendidik diharapkan dapat selalu mengawasi para siswa agar mengenakan masker selama berada di lingkungan sekolah.

TANGERANG - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tangerang mengingatkan sekolah untuk memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) selama pembelajaran tatap muka (PTM) karena munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Kami minta agar sekolah dapat memperketat PTM sekolah, dengan tetap mendisiplinkan penerapan protokol kesehatan. Selain itu, siswa dapat divaksin booster," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi, di Tangerang, Minggu (26/6).
Dia menjelaskan bahwa dengan tetap mematuhi prokes selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka seperti tetap memakai masker dan menjaga jarak. Maka, akan berpengaruh terhadap tingkat penularan Covid-19 pada siswa di lingkungan sekolah. "Kami berharap selama pelaksanaan PTM itu, para tenaga pendidik dapat selalu mengawasi siswanya agar memakai masker," katanya.
Selain itu, lanjut dia, dalam mengurangi risiko tingkat penularan virus tersebut. Pihaknya pun akan lebih memperketat lagi dalam memberikan izin pada pelaksanaan PTM terbatas. Salah satunya dengan mewajibkan sekolah melakukan vaksinasi booster. "Sekarang untuk izin pembelajaran, sekolah wajib melakukan vaksin booster," ujarnya.
Dia menyebutkan hingga kini di wilayah Tangerang sendiri untuk kasus aktif terkonfirmasi Covid-19 mengalami lonjakan dalam dua pekan terakhir hingga mencapai 249 kasus. Tercatat sejak (11/6) ada 87 kasus dan sekarang sudah mencapai 249 kasus aktif.
Dia menjelaskan peningkatan kasus tersebut tertinggi dalam waktu dua pekan terakhir, di mana dari 249 kasus sebanyak tujuh pasien telah dilakukan perawatan di rumah sakit rujukan. Ada 242 pasien lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kendati demikian, keadaan ini harus disikapi penuh kehati-hatian dan waspada oleh pihak sekolah. "Jadi, sesuai dengan arahan Bupati Tangerang. Saat ini, semua pihak untuk tetap waspada dan siaga dalam menghadapi kasus baru," kata Hendra Tarmizi.

Tertinggi
Selain itu, Hendra Tarmizi mengatakan 249 ini perkembangan dua pekan terakhir. "Ini merupakan perkembangan tertinggi di Tangerang," ujar Hendra. Ada tujuh pasien dirawat di rumah sakit rujukan dan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Hendra menyebutkan lonjakan kasus Covid-19 tersebut beriringan setelah munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di beberapa wilayah. "Ya, dugaan sementara kenaikan kasus ini adanya varian BA.4 dan BA.5 yang memang sudah masuk DKI Jakarta dan Bali. Jadi, memang perkiraannya seperti itu," ujarnya.
Menurut Hendra, pasien yang dinyatakan positif terjangkit virus korona rata-rata bekerja dan sering melakukan mobilitas ke wilayah DKI Jakarta. Namun, hingga kini banyak dari mereka yang tidak dirawat di rumah sakit. Mereka cukup menjalani isolasi mandiri karena masa atau proses penyembuhannya cukup cepat.
Mereka tersebar di Kecamatan Kelapa Dua. "Rata-rata, mereka bekerja Jakarta. Kemudian, pasien positif ini juga sudah melakukan vaksinasi tahap satu dan dua," ungkapnya. Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Tangerang pun mengimbau masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, hingga mengurangi mobilitas ke tempat keramaian.
"Di masa PPKM level satu ini, Pemerintah Kabupaten Tangerang masih mempercepat protokol kesehatan. Jadi, kita mengimbau masyarakat harus benar-benar disiplin, terutama saat di luar ruangan yang banyak orang, selalu memakai masker," kata dia. Ant/wid/G-1

Baca Juga: