JAKARTA - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSS) yang baru saja melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), menyetujui untuk membagikan dividen tunai dari penggunaan laba bersih tahun buku 2019. Dividen tunai sebesar 5 rupiah per saham akan dibagikan pada 3 Juli 2020.

Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera Shipping, Imelda Agustina Kiagoes, mengatakan dividen ini mencerminkan 14 persen dari laba bersih 2019 atau sebesar 1,9 juta dollar AS. Dari jumlah tersebut sebesar 664 ribu dollar AS atau 5 persen dari laba bersih disisihkan untuk dana cadangan perseroan dan 10,7 juta dollar AS atau 81 persen dicatat sebagai laba yang ditahan.

"Secara total, pembayaran dividen ini adalah yang keempat sejak perseroan mencatatkan saham perdananya di Desember 2017," ungkapnya, Minggu (7/6).

Laba bersih di luar pendapatan lain-lain juga meningkat 44 persen dari 2018 dengan komposisi pendapatan tertinggi dari segmen Kapal Tunda dan Tongkang (TNB), diikuti Floating Loading Facility (FLF) dan Kapal Induk (MV). Perseroan menapaki 2019 sebagai tahun ekspansi untuk memperkuat pertumbuhan jangka panjang dengan strategi ekspansi armada pembelian 4 unit MV, 2 unit Tongkang dan 1 unit Kapal Tunda.

Secara struktur modal, perseroan memiliki posisi leverage terjaga baik dengan total utang berbunga dibandingkan ekuitas dan rasio gearing per 31 Maret 2020 mencapai 0,39 kali dan 0,32 kali dengan pembayaran utang dan akumulasi laba. Posisi likuiditas yang sangat baik juga terlihat dari rasio lancar per 31 Maret 2020 sebesar 0,7 kali.

Fasilitas Pinjaman

Untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, perseroan menyetujui fasilitas pinjaman jangka panjang dari Citibank Indonesia sebesar 20 juta dollar AS dengan tenor 2,5 tahun. Hal ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari institusi keuangan terhadap kinerja dan prospek bisnis perseroan yang solid, fasilitas pinjaman dari Citibank adalah pertama kalinya diberikan untuk perusahaan pelayaran di Indonesia.

"Sebagai bagian dari langkah strategis dan pengembangan usaha berkelanjutan, persetujuan pemegang saham dalam agenda kedua dengan pembentukan anak usaha di Singapura untuk pengembangan lini usaha ke luar negeri, sehingga memberikan peluang kepada perseroan untuk meraih pasar internasional dan melayani permintaan transportasi logistik dengan lebih cepat dan efisien," kata dia. yni/E-10

Baca Juga: