Quick count CSIS-Cyrus Network mencatat perolehan suara PSI di Jakarta di angka 7,98 persen, di belakang PDIP (23,05 persen), PKS (16,4 persen), dan Partai Gerindra (14,87 persen).

JAKARTA - Terjadi berbagai kejutan pada Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif DKI Jakarta 2019. Sejumlah partai yang diprediksi bakal melorot perolehan suaranya malah meningkat pesat jumlah perolehan suaranya. Selain itu, ada juga partai baru yang telah menempati posisi empat besar di perolehan suara pemilu legislatif DKI Jakarta versi beberapa lembaga hitung cepat quick count.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memaparkan pencapaian mereka dalam pemilu legislatif DKI Jakarta. PSI menyebut mereka jadi partai empat besar di DKI Jakarta versi quick count sejumlah lembaga survei.

"Berdasarkan hasil rilis quick count, PSI akan menjadi partai keempat terbesar di Jakarta. Tentunya, kami masih menunggu rekapitulasi resmi KPUD. Saya sudah instruksikan semua pengurus, caleg, dan relawan untuk kawal terus penghitungan suara dari TPS, kecamatan, hingga nanti di tingkat provinsi," ungkap Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Victor Sianipar.

PSI Unggul

Quick count CSIS-Cyrus Network mencatat perolehan suara PSI di Jakarta di angka 7,98 persen, di belakang PDIP (23,05 persen), PKS (16,4 persen), dan Partai Gerindra (14,87 persen). Sementara itu, quick count Indo Barometer mencatat perolehan suara PSI di angka 8,11 persen, setelah PDIP (25,07 persen), PKS (17,49 persen), dan Gerindra (15,26 persen).

"Ini pencapaian luar biasa. Kami berterima kasih kepada warga Jakarta yang telah memberi kepercayaan dan kesempatan, Harapan yang Anda percayakan tidak akan sia-sia. Akan kami buktikan dengan niat tulus, kerja keras, dan integritas kami di DPRD Jakarta, lima tahun ke depan," imbuh Michael.

Michael mengatakan PSI Jakarta telah berupaya keras menjaring caleg terbaik, melibatkan partisipasi masyarakat, bahkan menjalankan penggalangan dana terbuka untuk berkampanye. Keberhasilan PSI di Jakarta, menurutnya, tidak lepas dari kerja keras para caleg DPR dan DPRD selama masa kampanye untuk meyakinkan masyarakat dan menawarkan solusi terhadap permasalahan di Jakarta.

"Sebagai partai oposisi, PSI akan mengawal dan memastikan program Gubernur Anies bisa lebih baik lagi," ujar Michael.

Tidak jauh dengan PSI sebagai pendatang baru yang membuat kejutan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga memutarbalikkan prediksi beberapa pengamat politik. PKS yang diperkirakan akan melorot perolehan suaranya malah berjaya pada posisi kedua di perolehan pemilu legislatif DKI Jakarta 2019.

Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi, mengatakan dari perhitungan sementara suara PKS melonjak drastis. Perolehan suara yang didapat PKS untuk calon legislatif DPRD DKI Jakarta lebih baik dibanding 2014 silam.

"Sekarang masih proses tabulasi, kan baru tingkat kecamatan. Mungkin bicara tren aja, trennya PKS naik, ini bagus," ujar Suhaimi.
Melihat tren ini, tak tanggung-tanggung, Suhaimi menargetkan perolehan suara di tahun ini mencapai 30 persen.

Sementara itu, diketahui pada tahun 2014, PKS hanya mendapat suara 11 persen saja DPRD DKI Jakarta. "Kalau dulu kan hanya 11 persen anggota DPRD, kita dapat 11 kursi dari 106. Kalau yang sekarang kita naikkan jadi 30 persen kurang lebih. Mudah-mudahan target 30 persen itu tercapai," ungkap Suhaimi.

Menanggapi tren kejutan ini, Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta masih menunggu hasil perhitungan suara. Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta (KPUD) DKI Jakarta, Betty Epsilon Idroos, saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, Jakarta, Jumat (19/4), "KPUD DKI belum bisa mengetahui adanya pergeseran suara dari suatu parpol ke parpol baru di DKI Jakarta.

"Belum selesai rekap perhitungan suara masih berlangsung di setiap kecamatan," ujar Betty.

Betty meminta parpol dan masyarakat bersabar menunggu hasil resmi perhitungan suara dari KPU DKI Jakarta.

"Jadi, masyarakat mesti bersabar dari hasil perhitungan baru bisa diketahui apakah ada pergeseran suara dari parpol dengan munculnya partai baru," tegas Betty. jon/P-6

Baca Juga: