SEMARANG -PT Hotel Candi Baru yang membawahi proyek Tentrem Semarang berpotensi menyumbang pajak kepada pemerintah antara 30 miliar rupiah hingga 40 miliar rupiah per tahun. Potensi pajak tersebut bisa terealisasi seiring beroperasinya hotel, mal, dan apartemen mulai Kamis (13/8).

"Operasional proyek Tentrem Semarang di tengah masa pandemi Covid-19 memang menjadi pilihan berat. Namun, dengan pertimbangan membangkitkan ekonomi, hotel, mal, dan apartemen Tentrem harus segera dibuka," kata Direktur Utama PT Hotel Candi Baru, Irwan Hidayat pada peresmian proyek Tentrem Semarang, di Jawa Tengah, Kamis (13/8).

Menurut Irwan dalam siaran persnya, ini pilihan berat berbisnis di tengah pandemi. Namun, pertimbangannya jika tidak diresmikan saat ini maka proyek akan berhenti dan ekonomi bisa tambah parah. Dengan beroperasinya Tentrem ini berarti dibuka lapangan kerja baru, yang akan membangkitkan ekonomi.

Sedikitnya akan ada sekitar 1.260 karyawan yang bekerja di hotel dan mal Tentrem Semarang, di mana 260 di hotel dan 1.000 orang di mal.Mereka bisa tetap bekerja dan ekonomi harus tetap jalan, karena tidak tahu kapan pandemi berakhir. Hidup harus terus berjalan. Operasional Proyek Tentrem Semarang ini diharapkan dapat membangkitkan perekonomian, khususnya di Semarang.

Tak hanya itu, komitmen Tentrem dalam membangkitkan ekonomi dilakukan dengan melibatkan UKM atau kuliner khas daerah. Langkah tersebut diimplementasikan melalui masuknya produk UKM kuliner khas daerah di dalam menu restoran hotel.

"Kita masukkan produk-produk UKM di dalam hotel, seperti Nasi Gudeg Abimanyu, Warung Pecelbok Kami, Nasi Ayam Bu Pini, Nasi Gandul Pak Subur, Lumpia Gang Lombok, Soto Bokoran, Tahu Pong, Wedang Kacang, dan lain-lain. Tujuannya supaya keberadaan kami juga bisa bermanfaat bagi sekitar," ujar Irwan.

Keberadaan proyek ini diharapkan juga tidak menjadi kompetisi bagi hotel lainnya. Hotel Tentrem memiliki segmen tersendiri dengan strategi pasar yang berbeda dari lainnya.

"Kita punya strategi dan market sendiri. Target okupansi antara 30-40 persen saja sudah bagus, yang tentunya dengan harga yang sesuai dengan fasilitas yang kita tawarkan. Di sini selain menu yang berbeda dari pada lainnya juga ada kolam renang terbesar di Semarang dengan standar Olympic Size," katanya.

Terkait pemilihan tanggal 13 sebagai waktu untuk mulai operasional, bagi Irwan waktu tersebut memiliki makna mendalam. Utamanya, untuk mengenang kelahiran neneknya, pendiri Sido Muncul, yang telah membawa kesuksesan bagi turunannya.

"Banyak yang tanya ke saya, kenapa dipilih tanggal 13 itu tentu ada alasannya karena tanggal 13 merupakan tanggal kelahiran nenek saya, pendiri Sido Muncul," terangnya.

Selain mal dan hotel, Irwan menuturkan, apartemen kini sudah mulai bisa dihuni. Dari target 88 unit apartemen, 63 unit di antaranya sudah laku terjual, dengan variasi luas 120 meter dan 149 meter.

Sementara, untuk mal baru beberapa tenant yang dibuka. Mal Tentrem memiliki konsep yang sangat menarik, dengan hamparan kolam ikan visual yang menghiasi langit-langit mal. mar/N-3

Baca Juga: