JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pengerjaan jembatan layang di Papua dengan melakukan pengangkatan bentang tengah Jembatan Holtekamp di Teluk Hamadi, Kota Jayapura. Jembatan tersebut merupakan proyek konstruksi pertama yang dilanjutkan pekerjaannya setelah pemerintah menghentikan sementara pengerjaan proyek.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan pengangkatan bentang tengah jembatan dengan bobot mencapai 2.000 ton dapat dilakukan setelah sebelumnya dilakukan evaluasi oleh Komite Keselamatan Konstruksi (KKK ) dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KK JTJ) terhadap desain, dan metode kerja.
Evaluasi juga dilakukan terhadap sumber daya manusia (SDM) dan peralatan yang mana hasil evaluasi menyatakan pekerjaan dapat dilanjutkan. "Pekerjaan layang dapat dilanjutkan setelah evaluasi oleh KKK dan mendapatkan rekomendasi untuk dilanjutkan," ungkapnya di Jakarta, Jumat (23/2).
Adapun pengangkatan satu dari dua bentang tengah Jembatan Holtekamp berlangsung, Rabu (20/2). Hal ini secara langsung disaksikan dan diawasi secara ketat oleh Dirjen Bina Marga yang juga sebagai Kepala Sub Komite Jalan dan Jembatan KKK dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga yang juga merupakan anggota KKK.
Proses Pengangkatan
Pengangkatan bentang tengah pertama membutuhkan waktu satu minggu dan dilanjutkan dengan pengangkatan bentang tengah jembatan yang kedua. Setelah kedua bentang tengah terangkat, akan dilakukan penyambungan dan pengelasan yang membutuhkan waktu 4 hari, pemasangan bondek untuk plat lantai, pemasangan bearing, pembesian dan pengecoran lantai jembatan yang ditargetkan selesai Juni 2018.
Bentang tengah Jembatan Holtekamp sebelumnya telah menempuh perjalanan sejauh 3.200 kilo meter (km) dengan waktu tempuh 19 hari dari Surabaya, karena diproduksi di PT. PAL Indonesia. Kehadiran Jembatan Holtekamp dengan total panjang 732 meter akan memangkas waktu tempuh pengguna jalan dari Kota Jayapura ke Muara Tami yang akan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw menjadi 60 menit dari sebelumnya 2,5 jam. ers/E-10