JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat penyelesaian pengerjaan Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Bendungan yang mulai dibangun pada 2017 ini, diproyeksikan dapat meningkatkan jumlah tampungan air dan mendukung lumbung pangan nasional di Lampung. Pembangunannya ditargetkan tuntas tahun depan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan bertujuan untuk menjaga suplai air baku dan irigasi ke lahan pertanian serta mengendalikan banjir.
"Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasinya, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam," kata Basuki di Jakarta, Selasa (31/10)
Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu ke Lampung, Presiden Jokowi mengatakan, sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Bendungan Margatiga ini ditargetkan segera selesai sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
"Untuk Bendungan Margatiga, semakin cepat selesai akan semakin baik. Saya ingin tahun depan sudah rampung, tapi memang masih ada sedikit persoalan di lapangan. Jadi tunggu kami selesaikan terlebih dahulu," ujar Presiden Jokowi.
Bendungan Margatiga memiliki kapasitas tampung 42,31 juta meter kubik dengan luas genangan 2.217 hektar (Ha) dan tinggi bendungan 22,5 meter (m). Adapun konstruksinya dilaksanakan oleh PT Waskita Karya - PT Adhi Karya (KSO) dengan total anggaran 850 milliar rupiah.
Suplai Irigasi
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Mesuji Sekampung Roy Panagom Pardede menuturkan manfaat bendungan ini untuk pengairan Daerah Irigasi (DI) di Provinsi Lampung seluas 16.588 Ha, yakni DI Jabung kiri seluas 5.638 Ha dan potensi DI Jabung kanan seluas 10.950 Ha.
"Selain itu juga akan menambah pasokan air baku sebesar 0,8 meter kubik per detik untuk Kabupaten Lampung Timur," jelasnya.
Bendungan dengan konstruksi tipe urugan yang memiliki tinggi panjang puncak 321,76 meter, dan lebar puncak 7 meter ini juga diproyeksikan dapat mereduksi banjir sebesar 83,10 meter kubik per detik untuk sebagian wilayah di Bandar Lampung dan Lampung Timur. Selin itu, fungsi lainnya sebagai konservasi air, penggelontoran air yang mencegah air asin, dan potensi pariwisata.