JAKARTA - Jurnal Kenduri mempromosikan kuliner Indonesia dan mengangkat berbagai isu dari topik arus utama yang hangat hingga diskusi kompleks berbasis ilmiah terkait dengan isu kuliner. Semua dibahas hingga ke dasar pertanyaan besar yang turut diiringi wawancara dengan para pakar di sektor terkait.
"Kenduri tidak lagi menjadikan makanan sebagai objek atau estetika semata, namun menempatkan makanan sebagai konteks sosial budaya," ungkap Editor in Chief Kenduri, Gupta Sitorus, pada acara peluncuran jurnal gastronomi, Kenduri, di Restoran Nusa Indonesian Gastronomy, Kemang, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.
Peluncuran Kenduri ini dihadiri berbagai kalangan dari pejabat pemerintahan, media, pelaku sektor kuliner, dan lembaga swadaya masyarakat. Kenduri, jurnal gastronomi pertama di Indonesia yang diterbitkan setiap tiga bulan sekali ini diluncurkan oleh Akademi Gastronomi Indonesia (AGI). Menurut Gupita, berbeda dari majalah atau publikasi tentang kuliner pada umumnya, Kenduri mencoba menggali kaitan antara makanan dan isu-isu sosial dan budaya.
Ketua Akademi Gastronomi Indonesia, Vita Datau selaku publisher Kenduri, menambahkan Kenduri diharapkan mampu mendukung globalisasi kuliner Indonesia sehingga keanekaragaman kuliner Indonesia dapat dikenal dunia. "Gastronomi Indonesia menawarkan pengalaman yang beragam, sebagaimana Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang membentuk karakter cakrawala kuliner Indonesia. Hal ini perlu digali lebih lanjut untuk dapat dipopulerkan ke mancanegara," tambah Vita.
Sejarah Menarik
Vita yang juga Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata ini, menyatakan gastronomi di Indonesia merupakan hal yang penuh dengan antusiasme yang melekat dengan budaya Indonesia.
Terlihat pada ritual dan upacara perayaan tiap daerah yang menawarkan elemen khas serta sejarah yang menarik. Sebagai edisi perdana, Kenduri mengangkat tren wisata berbasis kuliner dan kaitannya dengan pertumbuhan populasi milenial. Topik ini menjadi hal yang strategis untuk dibahas sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk menggenjot pemasukan negara dari sektor pariwisata.
"Tren-tren terbaru di industri ini sudah sepatutnya mendapat fokus lebih agar strategi dan taktik pengembangan sektor dapat lebih terarah dan maksimal," ungkap Gupta. Bekerja sama dengan Studio Geometry, penerbit independen yang berfokus pada budaya kreatif, Kenduri akan didistribusikan ke 40 negara, khususnya ke negara-negara yang memiliki akademi gastronomi. Di Indonesia sendiri, Kenduri dapat ditemui di jaringan toko buku nasional seperti ak.sa.ra, Periplus, dan Books & Beyond. sur/N-3