JAKARTA- Progres pembangunan kereta api ringan yang menghubungkan Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi atau LRT Jabodebek hingga September 2020, telah mencapai 77 persen.

"Progres tiap lintas pelayanan yakni lintas Cawang-Cibubur mencapai 91 persen; lintas Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 93 persen; lintas Cawang-Bekasi Timur 87 persen; dan depo 24 persen," kata Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Parwanto Noegroho dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (13/10).

Parwanto menuturkan BUMN konstruksi itu berhasil mempersembahkan dedikasi tinggi melalui inovasi, berupa jalur kereta dengan bentang lengkung terpanjang dan pertama di Indonesia, serta penggunaan struktur U-Shaped Girder pertama dan terpanjang di Indonesia.

Bentang lengkung terpanjang yang terletak di Kuningan, Jakarta Selatan, itu telah tercatat pada Rekor Museum Indonesia (Muri) pada November 2019 untuk rekor jembatan kereta box beton lengkung dengan bentang terpanjang dan radius terkecil di Indonesia.

"Rekor lainnya yakni rekor pengujian axial statistic loading test pada pondasi bored pile dengan beban terbesar di Indonesia," tegas Parwanto.

Sementara itu, U-shaped girder atau gelagar berbentuk huruf U merupakan struktur konstruksi yang diadopsi dari Prancis.

"Teknologi ini dipilih karena desainnya ramping, sesuai dengan ketersediaan ruang pada kota-kota yang padat, seperti di Jakarta. Selain ramping, desain ini memiliki berbagai keunggulan, antara lain memiliki kelebihan tahan gempa dan mampu meredam kebisingan," terang Parwanto.

Ia menjelaskan struktur tersebut juga menyediakan walkway atau ruang untuk berjalan.

Di samping penggunaan "U" Shaped, LRT Jabodebek menggunakan teknologi third rail untuk mendistribusikan pasokan listriknya, sehingga tidak ada kabel melintang di atas jalur yang akan menambah estetika dan ramah dengan arsitektur kota Jakarta.

Moda transportasi massal LRT Jabodebek ini ditargetkan mulai beroperasi pada Juli 2022.P-4

Baca Juga: