Tangerang tidak bisa lagi mengandalkan petani yang sepuh, tapi harus ada regenerasi.
JAKARTA - Program gerakan tanam pangan cepat panen (Gercep) mulai disosialisasikan Pemkab Tangerang ke masyarakat. "Langkah ini sebagai upaya membentuk ketahanan pangan dan pengendalian inflasi," jelas Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika, Kamis (4/1).
Dia menuturkan, gerakan tanam pangan cepat telah disosialisasikan ke ASN serta masyarakat melalui Surat Edaran Pj Bupati Tangerang. "Program ini akan kita laksanakan dengan seluruh lapisan masyarakat mencakup 100 desa dari 29 kecamatan," tambah Asep.
Dia menjelaskan, dalam pelaksanaan program tersebut, nantinya setiap kecamatan diminta menyiapkan 1.000 meter lahan untuk ditanami cabai. Selain itu, aparatur wilayah setiap kecamatan dapat mengenalkan tentang pertanian ke sekolah-sekolah sebagai upaya menciptakan generasi melek pertanian.
"Maka, kelak kesulitan akan cabe rawit dapat teratasi. Mudah-mudahan ini dapat terlaksana dengan baik. Semoga program pertanian bisa dirasakan masyarakat," tutur Asep seperti dikutip Antara. Asep juga akan menjalankan program Santri Tani Milenial. Program ini dilakukan untuk mendorong para santri berkontribusi dalam meningkatkan produksi pertanian melalui rangkaian edukasi dan pelatihan.
Sekarang ada 10 pesantren yang dibina. Mereka didampingi dua pengelola dan satu petani untuk bisa mengembangkan pertanian di daerahnya. Di luar itu, Asep juga akan membina para petani milenial sebagai generasi penyelamat ketahanan pangan Kabupaten Tangerang. Dengan begitu, program Tangerang Mandiri Tahan Pangan (Mantap) dapat terwujud.
"Tangerang tidak bisa lagi mengandalkan petani yang sepuh, tapi harus ada regenerasi. Mudah-mudahan program bisa terlaksana tahun ini," harapnya.
Asep juga akan mendorong Pusat Kawasan Agropolitan (Puskagro) Sepatan agar berfungsi optimal. Puskagro ini dapat menampung hasil pertanian seluruh kawasan Tangerang dan dapat menjaga kestabilan harga.
Lebih jauh Asep menambahkan, karena lahan Tangerang terbatas, maka akan memaksimalkan agar potensi pertanian terus meningkat. Salah satu upayanya dengan memberdayakan lahan tidur serta pekarangan rumah.
"Masyarakat diharap bisa memaksimalkan lahan-lahan pekarangan rumah agar bisa menjadi potensi untuk mengembangkan tanaman-tanaman hortikultura," ujarnya, dikutip Antara. Menurut dia, saat ini sumber besar inflasi adalah volatile goods. Ini adalah komoditas strategis yang harganya sering fluktuatif seperti cabai, salah satu produk hortikultura.
Berdasarkan analisis fluktuasi harga cabai rawit periode 2021-2023 yang dilaksanakan petugas DPKP Kabupaten Tangerang, secara umum, kenaikan harga terjadi di awal dan akhir tahun. Kemudian nanti menurun lagi pertengahan tahun.
Pembangunan Daerah
Sementara itu, DPRD Kota Tangerang berharap Pj Wali Kota Tangerang Nurdin bisa berkolaborasi dalam pembangunan daerah dan menjalankan program usulan yang disampaikan di bidang pendidikan, kesehatan, serta infrastruktur.
"Kami berharap agar Pj Wali Kota menjalankan program-program atau usulan dewan, sehingga dapat mewujudkan Kota Tangerang yang lebih baik," kata Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo.