Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melaksanakan kegiatan Pelatihan Kader Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (GRAK OMPIMPAH) perwakilan setiap RW di Kota Cimahi, yang digelar di Gedung Cimahi Techno Park Jalan Baros Kota Cimahi, Senin (20/2). Kegiatan pelatihan diikuti 1.248 orang peserta yang berasal dari perwakilan kelurahan se-Kota Cimahi.

Program GRAK OMPIMPAH mengacu pada prinsip pemanfaatan kembali sampah atau yang biasa dikenal dengan nama 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) yang dilakukan melalui upaya-upaya yang cerdas, efisien dan terprogram agar lebih efisien. Dalam perjalanannya, program 3R masih menghadapi kendala utama, yakni kesadaran masyarakat yang rendah untuk memilah sampah. Lewat program tersebut, fokus membangun partisipasi masyarakat melalui pilah dan olah sampah dari rumah.

Pj. Wali Kota Cimahi Dikdik S Nurgahawan menyampaikan volume sampah di Kota Cimahi mencapai kurang lebih 275,45 ton per hari. Sementara, kapasitas angkut ke TPA Sari Mukti hanya kurang lebih 165,2 ton.

"Hal ini yang menjadi kendala terjadinya penumpukan sampah di TPS," ujar Dikdik melalui akun Instagram pribadinya @dikdikcimahi.

"Mari kita tingkatkan kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan kita dengan senantiasa membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi sampah dalam kehidupan kita sehari hari dengan cara memilah sampah mulai dari rumah," tambahnya.

Iamengajak partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Ini bertujuan untuk mengurangi produksi sampah sejak dari sumbernya, sehingga dapat menekan volume sampah yang diangkut.

Menurut Dikdik, hadirnya kader GRAK OMPIMPAH di wilayah dapat memberikan sosialisasi dan edukasi secara masif kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah.

"Perubahan paradigma masyarakat terhadap sampah merupakan hal yang krusial. Perlu partisipasi semua pihak dalam pengelolaan sampah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga kuantitasnya menurun," kata Dikdik, dikutip dari laman resmi Pemkot Cimahi, Jumat (24/2).

Dikdik mengatakan, masyarakat harus melihat sampah bukan sebagai suatu masalah, tetapi sebagai sesuatu yang bisa diolah menjadi material atau sumber daya yang bermanfaat.

"Diharapkan, aksi pilah sampah menjadi kebiasaan baik di masyarakat dalam mengatasi sampah. Sosialisasi dan edukasi tentang pemilahan harus disebarluaskan kepada seluruh lapisan masyarakat diawali 1.248 kader RW grak ompimpah," ucapnya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Cimahi Huzen Rachmadi menambahkan, pada kegiatan pelatihan tersebut para kader dari tiap RW di Kota Cimahi akan dilatih tata cara door to door education (DTDE) dan door to door collection (DTDC) sampah.

"Dalam pelaksanaannya para kader diharapkan sekaligus sosialisasi dan edukasi masyarakat di kawasannya untuk memilah sampah rumah tangga," tuturnya.

"Dengan begitu, target penurunan volume sampah bisa segera tercapai. Karena itu, diharapkan masyarakat mau ikut terlibat bersama-sama mengurangi volume sampah demi lingkungan lebih baik," pungkasnya.

Baca Juga: