BKKBN sudah mengoptimalkan banyak hal, seperti menyediakan tim pendamping keluarga (TPK) dengan jumlah yang cukup. Pihak ya juga memeratakan kapasitas fiskal dengan angka kasus stunting di Kab/Kota. "Ada dari DAK yang fiskal rendah tapi tidak mendapatkan bantuan.

JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, mengatakan program Bapak Asuh Anak Stunting signifikan menurunkan kasus stunting atau kekerdilan. Semakin sedikit keterlibatan dalam program di satu wilayah, semakin kecil juga penurunan stunting.

"Seperti Karawang banyak sekali bapak asuhnya kalau kita lihat datanya, kalau kita cuplik ini turun paling banyak, di Sumatera Selatan banyak bapak asuhnya juga turun signifikan kasus stunting-nya," ujar Hasto, dalam webinar Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Kabipaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat, kemarin.

Dia menerangkan, berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 prevalensi stunting di Jawa Barat sebanyak 24,5 persen. Di tahun 2022, sebanyak 7 (tujuh) kabupaten/kota, yaitu Subang, Karawang, Pangandaran, Banjar, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya dan Kuningan mengalami penurunan kasus stunting yang signifikan.

"Pengalaman beberapa daerah memang Bapak Asuh Anak Stunting signifikan menurunkan kasus stunting. Ini menunjukan bahwa yang paling penting bagaimana asupan makan bergizi sampai ke mulut ibu hamil dan bayi.

Hasto menambahkan, BKKBN sudah mengoptimalkan banyak hal, seperti menyediakan tim pendamping keluarga (TPK) dengan jumlah yang cukup. Pihak ya juga memeratakan kapasitas fiskal dengan angka kasus stunting di Kab/Kota. "Ada dari DAK yang fiskal rendah tapi tidak mendapatkan bantuan," tandasnya.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Dr. Muhadjir Effendi, MAP mengatakan pemerintah menargetkan angka stunting 14 persen secara nasional di Tahun 2024. Hal tersebut tidak akan terlaksana dengan baik tanpa peranan pemerintah daerah, karena kasusnya di daerah, di desa-desa, kalau di pusat tidak punya kasus.

Dia mengapresiasi upaya Kabupaten/Kota dalam percepatan penurunan stunting termasuk melalui model orang tua asuh sangat. Dia usul agar BKKBNmembuat regulasi terkait Orangtua Asuh Cegah Stunting yang masif.

"Yang positif ini orang tua asuh menangani stunting ada beberapa model, bagus sekali. Itu sangat berpengaruh dalam penurunan stunting," terangnya.

Baca Juga: