Nicolas D. Kanter resmi ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) yang diselenggarakan pada akhir tahun lalu. Sosok yang lebih akrab disapa Nico Kanter itu ditunjuk oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menggantikan Dana Amin sejak 23 Desember 2021.

Pria berusia 63 tahun itu tidak lain adalah eks Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk (INCO) selama 9 tahun sejak 2011 hingga 2020. Jabatan terakhir yang didudukinya adalah Komisaris Vale Indonesia. Nico Kanter memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1983. Nico kemudian melanjutkan pendidikannya di University of Southern California, Amerika Serikat. Dia kemudian dianugerahi gelar Master of Business Administration dalam bidang International Business.

Dikutip dari laman resmi Vale Indonesia, Nico mengawali kariernya di BP atau British Petroleum Indonesia pada tahun 1984. Kala itu Nico diangkat sebagai Pengacara Perusahaan. Pada tahun 1984, Nico kemudian diangkat sebagai Human Resources Manager. Berkat kinerjanya, Nico telah menjabat di berbagai departemen berbeda di bawah naungan BP Indonesia, mulai dari Departemen Purchasing, Finance, Control & Planning hingga Marketing & Commercial. Karir Nico semakin menanjak ketika dipromosikan sebagai Vice President Public & Government Affairs di BP/Arco Indonesia pada 1999. Dua tahun berselang, Nico kemudian dipromosikan menjadi Senior Vice President Human Resources & General Support di Vico Indonesia.

Vale Indonesia menuturkan, Nico sempat diperbantukan ke BP Asia Pacific & Middle East yang berlokasi di Hong Kong. Di sana, Nico menjabat sebagai Executive Assistant for the Group Vice President Upstream. Pemilihan Nico sekaligus sebagai persiapan untuk jabatan kepemimpinan yang lebih senior dalam BP. Setelah itu, Nico kemudian kembali ke Indonesia dan diangkat sebagai Senior Vice President for Public and Government Affairs pada 2003. Tak berhenti sampai di situ, pada 2005, Nico kembali dipercaya untuk menduduki kursi Executive Vice President Human Resources and Relations di BP Indonesia. Nico tercatat juga pernah menjabat sebagai Head of Country BP Indonesia pada 2008, yang membawahi seluruh bisnis BP di Indonesia dan memastikan pengintegrasian BP di Indonesia.

Selama masa jabatannya, Nico sebagai Direktur Utama turut berkontribusi pada Pertumbuhan profitabilitas Antam pada triwulan pertama 2022 yang tercermin dari peningkatan capaian laba kotor dan laba usaha perseroan. Antam berhasil mencatatkan peningkatan laba kotor sebesar 51 persen menjadi Rp 2,45 triliun. Sementara laba usaha yang berhasil diperoleh Antam sebesar Rp 1,62 triliun pada kuartal pertama 2022. Jumlah ini meningkat 104 persen dibandingkan triwulan pertama 2021 sebesar Rp 793,89 miliar. Alhasil, pertumbuhan positif laba kotor dan laba usaha mendukung capaian laba tahun berjalan Antam sebesar Rp 1,47 triliun, naik 132 persen dari laba tahun berjalan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 630,38 miliar.

Pada tahun 2022, ANTAM berfokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas, bijih nikel dan bauksit, seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar dalam negeri. Pada kuartal pertama 2022, total penjualan bersih ANTAM tercatat sebesar Rp 9,75 triliun, meningkat 6 persen dibandingkan periode periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 9,21 triliun. Penjualan bersih domestik menjadi penyumbang capaian yang dominan sebesar Rp 7,42 triliun atau 76 persen dari total penjualan bersih Antam. Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih sebesar Rp5,88 triliun atau setara 60 persen, disusul feronikel yang mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,86 triliun, bijih nikel sebesar Rp1,62 triliun, serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp 299,40 miliar.

Baca Juga: