JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong pemulihan irigasi di daerah bekas gempa. Salah satunya Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bendung dan Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi (DI) Gumbasa, Palu dengan layanan irigasi seluas 8.180 Hektare (Ha).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan irigasi di kawasan hulu Sungai Gumbasa berfungsi untuk mengairi lahan pertanian subur pada sentra pangan prioritas .

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia mengatakan, dengan diperbaikinya Irigasi Gumbasa, sampai saat ini sawah seluas 894 Ha termasuk 190 Ha lokasi panen yang dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah bisa ditanami padi 3 kali sejak 2023.

"Peningkatan indeks penanaman dapat dilakukan karena Irigasi Gumbasa memiliki Debit Andalan sebesar 33 meter kubik perdetik, sedangkan debit yang dibutuhkan untuk mengairi 8.180 ha sawah hanya sekitar 13 meter kubik per detik. Jadi air di kawasan pangan ini sangat berkecukupan," kata Bob, Rabu (27/3).

Adapun Presiden Jokowi meresmikan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bendung dan Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi (DI) Gumbasa. Presiden dalam sambutannya mengingatkan pentingnya untuk terus melaksanakan pembangunan infrastruktur, termasuk bendung dan jaringan irigasi yang tersebar di seluruh tanah air untuk memastikan ketersediaan air bagi sawah, air bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Dikatakan Presiden, rehabilitasi Daerah Irigasi Gumbasa membutuhkan biaya yang tidak sedikit yakni sebesar 1,25 triliun rupiah yang dipergunakan untuk rekonstruksi satu bendung, 35 km saluran primer, 52 km saluran sekunder, 120 km saluran tersier dan 82 km saluran pembuang.

"Ini akan mengoptimalkan daerah layanan seluas 8.180 ha persawahan dan meningkatkan indeks penanaman dari semula 149 persen menjadi 300 persen," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: