JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengatakan produksi minyak sawit sudah mulai mengalami kenaikan, namun di sisi lain stok masih ketat. Harga rata-rata minyak sawit pada bulan Maret 2021 adalah 1.116 dollar AS pe ton CIF Rotterdam, lebih tinggi 21 dollar AS (1,9 persen) dari harga bulan Februari.

"Kenaikan harga disebabkan oleh banyaknya perubahan prediksi produksi oilseeds dan kenaikan produksi biodiesel dunia," ucapnya dalam diskusi jelang buka puasa bersama media di Jakarta, Rabu (28/4).

Ketidakpastian tanam dan produksi oilseeds, lanjut Joko, menyebabkan permintaan minyak sawit meningkat, karena sebagai tanaman tahunan, produksinya lebih bisa terprediksi. "Indonesia mendapat keuntungan dari situasi ini, karena produksinya praktis tidak terganggu oleh Covid-19 sehingga ekspor meningkat tajam,"ujarnya.

Ekspor minyak sawit pada Maret 2021 diperkirakan mencapai 3.244 ribu ton atau 62,7 persen lebih tinggi dari ekspor Februari 1.994 ribu ton. Kenaikan harga dan volume diperkirakan menghasilkan nilai ekspor sawit pada Maret sekitar 3,74 miliar dollar AS atau 80 persen lebih tinggi dari perkiraan ekspor bulan Februari sebesar 2,08 miliar dollar AS.

Konsumsi dalam negeri mencapai 1.599 ribu ton, sedikit terkoreksi dibandingkan pada Februari sebesar 1.604 ribu ton. Konsumsi minyak sawit untuk biodiesel turun 0,5 persen menjadi 625 ribu ton dari 635 ribu ton pada Februari, sedangkan permintaan oleokimia juga turun 3,4 persen menjadi 168 ribu ton dari 174 ribu ton.

Pada triwulan I-2021, konsumsi minyak sawit dalam negeri tumbuh 3,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy). Produksi minyak sawit Indonesia pada Maret 2021 naik lebih dari 20 persen menjadi 3.712 ribu ton.

Perubahan Iklim

Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sardjono mengingatkan pekebun untuk mewaspadai dampak perubahan iklim. Sebab, BMKG (Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika) memperkirakan kemarau akan dimulai pada April 2021.

"Karena itu, pekebun perlu melakukan antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran agar produksi tidak terganggu," pungkas Mukti.

Baca Juga: